Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi pertambangan dan energi, H Riswandi berpendapat bahwa Kalsel bisa mencontoh Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat.
Pendapat Riswandi yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Kalsel itu dikemukakan di Banjarmasin, Kamis, sesudah bersama anggota pansus melakukan studi komparasi ke Jawa Barat (Jabar) beberapa hari lalu.
Anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku terkesan dengan RUED "Bumi Siliwangi" atau "Tanah Pasundan" tersebut.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, mengatakan bahwa Jabar sudah memiliki RUED dalam konteks energi baru terbarukan.
"Dalam RUED Jabar tergambar pemanfaatan energi baru terbarukan tersebut dalam jangka panjang (long term)," ujar mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia (RI) yang terjun ke dunia politik awal 2000.
Selain itu, RUED Jabar tersebut juga sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kata laki-laki berdarah Minang Sumatera Barat (Sumbar) kelahiran 1969 bergelar sarjana ilmu pemerintahan (SIP) tersebut menjawab Antara Kalsel.
"Kami juga berharap dapat memanfaatkan energi baru terbarukan," tutur Riswandi yang tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019.
Menurut dia, Kalsel dengan luas wilayah sekitar 3,7 juta hektare dan kini terdiri atas 13 kabupaten/kota juga memiliki potensi energi baru terbarukan cukup besar, tinggal pemanfaatan/pengelolaan semaksimal dan sebaik mungkin.
"Kalau kita cuma memanfaatkan/mengandalkan energi fosil dalam jangka panjang tidak memungkinkan, karena bukan terbarukan sehingga pada saatnya akan habis," lanjutnya.
"Potensi energi baru terbarukan di Kalsel yang belum tergali atau termanfaatkan secara maksimal antara lain angin (bayu) dan surya (sinar matahari) dengan sel solar," demikian Riswandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pendapat Riswandi yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Kalsel itu dikemukakan di Banjarmasin, Kamis, sesudah bersama anggota pansus melakukan studi komparasi ke Jawa Barat (Jabar) beberapa hari lalu.
Anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku terkesan dengan RUED "Bumi Siliwangi" atau "Tanah Pasundan" tersebut.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, mengatakan bahwa Jabar sudah memiliki RUED dalam konteks energi baru terbarukan.
"Dalam RUED Jabar tergambar pemanfaatan energi baru terbarukan tersebut dalam jangka panjang (long term)," ujar mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia (RI) yang terjun ke dunia politik awal 2000.
Selain itu, RUED Jabar tersebut juga sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kata laki-laki berdarah Minang Sumatera Barat (Sumbar) kelahiran 1969 bergelar sarjana ilmu pemerintahan (SIP) tersebut menjawab Antara Kalsel.
"Kami juga berharap dapat memanfaatkan energi baru terbarukan," tutur Riswandi yang tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019.
Menurut dia, Kalsel dengan luas wilayah sekitar 3,7 juta hektare dan kini terdiri atas 13 kabupaten/kota juga memiliki potensi energi baru terbarukan cukup besar, tinggal pemanfaatan/pengelolaan semaksimal dan sebaik mungkin.
"Kalau kita cuma memanfaatkan/mengandalkan energi fosil dalam jangka panjang tidak memungkinkan, karena bukan terbarukan sehingga pada saatnya akan habis," lanjutnya.
"Potensi energi baru terbarukan di Kalsel yang belum tergali atau termanfaatkan secara maksimal antara lain angin (bayu) dan surya (sinar matahari) dengan sel solar," demikian Riswandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019