Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Operasional KMP Bamega Jaya yang melayani penyeberangan Pulau Laut Timur-Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, kembali tertunda.
General Manager PT ASDP Batulicin Anang Wahyudi, Rabu, mengatakan KMP Bamega Jaya seharusnya sudah beroperasi pada Januari 2019.
"Tapi terkait dengan prasarana yang belum siap di pelabuhan maupun penunjang seperti tarif, izin operasi kapal dan sebagainya masih dalam proses, ini jadi hambatan," katanya.
Pembahasan sudah dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Kalimantan Selatan. Diharapkan dalam waktu dekat KMP Bamega Jaya bisa melayani masyarakat dan beroperasi secara normal.
Sesuai kontrak yang ditandatangani dengan Kementerian Perhubungan, rencananya KMP Bamega Jaya akan berlayar dua kali sehari.
"Karena satu bulan ini tidak beroperasi, subsidi yang seharusnya didapatkan masyarakat harus dikembalikan ke negara," ujar Anang.
KMP Bamega Jaya sudah berada di Kabupaten Kotabaru sejak akhir 2016, namun kala itu pembangunan dermaga di Pulau Sebuku belum rampung. Akhirnya rute kapal dialihkan sementara ke Pelabuhan Tanjung Serdang untuk menambah angkutan penyeberangan Kotabaru-Batulicin.
Kepala BPTD Wilayah XV Kalsel Ardono mengatakan pembangunan dermaga di Pulau Sebuku yang dilakukan enam tahap telah selesai akhir 2018.
"Sekarang kita fokus ke operasional sehingga kebutuhan masyarakat akan penyeberangan antarpulau ini dapat dipenuhi," katanya.
Untuk bisa beroperasi diperlukan penetapan lintas penyeberangan, izin berlayar, serta penetapan tarif oleh bupati karena penyeberangan yang dilayani antarwilayah dalam kabupaten.
"Kita harapkan ini jangan berlama-lama karena pelayanan harus segera dilaksanakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotabaru Rizan Fahriansyah mengatakan syarat-syarat operasional KMP Bamega Jaya masih dalam proses.
"Untuk izin pengoperasikan kapal sudah kita masukan ke bupati, sambil menunggu kita lakukan tahapan lainnya, keinginan kita Maret sudah operasional," kata Rizan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
General Manager PT ASDP Batulicin Anang Wahyudi, Rabu, mengatakan KMP Bamega Jaya seharusnya sudah beroperasi pada Januari 2019.
"Tapi terkait dengan prasarana yang belum siap di pelabuhan maupun penunjang seperti tarif, izin operasi kapal dan sebagainya masih dalam proses, ini jadi hambatan," katanya.
Pembahasan sudah dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Kalimantan Selatan. Diharapkan dalam waktu dekat KMP Bamega Jaya bisa melayani masyarakat dan beroperasi secara normal.
Sesuai kontrak yang ditandatangani dengan Kementerian Perhubungan, rencananya KMP Bamega Jaya akan berlayar dua kali sehari.
"Karena satu bulan ini tidak beroperasi, subsidi yang seharusnya didapatkan masyarakat harus dikembalikan ke negara," ujar Anang.
KMP Bamega Jaya sudah berada di Kabupaten Kotabaru sejak akhir 2016, namun kala itu pembangunan dermaga di Pulau Sebuku belum rampung. Akhirnya rute kapal dialihkan sementara ke Pelabuhan Tanjung Serdang untuk menambah angkutan penyeberangan Kotabaru-Batulicin.
Kepala BPTD Wilayah XV Kalsel Ardono mengatakan pembangunan dermaga di Pulau Sebuku yang dilakukan enam tahap telah selesai akhir 2018.
"Sekarang kita fokus ke operasional sehingga kebutuhan masyarakat akan penyeberangan antarpulau ini dapat dipenuhi," katanya.
Untuk bisa beroperasi diperlukan penetapan lintas penyeberangan, izin berlayar, serta penetapan tarif oleh bupati karena penyeberangan yang dilayani antarwilayah dalam kabupaten.
"Kita harapkan ini jangan berlama-lama karena pelayanan harus segera dilaksanakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotabaru Rizan Fahriansyah mengatakan syarat-syarat operasional KMP Bamega Jaya masih dalam proses.
"Untuk izin pengoperasikan kapal sudah kita masukan ke bupati, sambil menunggu kita lakukan tahapan lainnya, keinginan kita Maret sudah operasional," kata Rizan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019