Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Dr. Muhammad Akbar menyatakan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan wujud komitmen pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan membuka akses pendidikan tinggi bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu.
Akbar di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) telah menyerahkan program KIP kepada 13.637 mahasiswa se-Kalimantan sejak 2020.
Pada 2025 ini, Kemendiktisaintek melalui LLDIKTI XI mengalokasikan kuota penyaluran KIP untuk 2.700 mahasiswa yang memasuki tahap pendataan dengan jumlah yang sama dengan periode 2024.
Baca juga: Kemendiktisaintek larang kampus pegang kartu ATM mahasiswa KIP Kuliah
Baca juga: Kemendiktisaintek selamatkan uang negara Rp320 miliar dari penyelewengan KIP Kuliah
"Melalui KIP, pemerintah ingin memastikan generasi muda tetap memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan meski berasal dari keluarga kurang mampu," ujar Akbar kepada ANTARA.
Akbar mengharapkan penerima KIP mampu mengangkat harkat sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga menjadi lebih baik dengan bantuan dari pemerintah dan kampus.
Selain kampus, Akbar juga meminta dukungan perbankan agar tidak menutup rekening mahasiswa meski kosong, sehingga memudahkan proses pencairan dana.
Ia meminta kampus dan pengelola KIP setiap perguruan tinggi mengawal pelaksanaan program tersebut agar tidak terjadi penyelewengan maupun salah sasaran.
Terlebih, lanjut Akbar, saat ini pemerintah telah menaikkan dana KIP untuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), Uang Kuliah Tinggal (UKT) dan uang saku mahasiswa.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak menggunakan perantara atau calo dalam pengurusan KIP.
“Saya jamin, selama persyaratan dipenuhi, maka KIP pasti bisa didapatkan sesuai ketentuan pemerintah,” ujarnya.
Akbar berharap para penerima KIP memanfaatkan secara optimal kesempatan tersebut dengan tekun belajar dan berjuang, karena program ini dapat menjadi jalan bagi peningkatan kualitas diri serta kesempatan kerja yang lebih baik.
“Apalagi pemerintah juga sudah membuka jalur bagi program studi kesehatan dan lainnya untuk melanjutkan ke jenjang profesi sesuai aturan,” katanya.
Baca juga: LLDIKTI XI berharap Kampus Berdampak jadi motor penggerak perubahan sosial
Baca juga: Kampus se-Kalimantan di bawah LLDIKTI XI bersatu perangi KKN
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025