Koalisi pengusung calon Gubernur-Waki Gubernur Kalimantan Selatan (Cagub Kalsel) Hj Raudatul Jannah-H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha atau Acil Odah-H.Zanie memperkuat dukungan untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel H Puar Junaidi menyatakan itu di Banjarmasin, Kamis, sehubungan persoalan suami Acil Odah sekaligus Ketua Golkar Provinsi Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin ditetapkan tersangka dugaan tindak pidana korupsi penyuapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Kader Golkar Kalsel diajak tetap solid menangkan Acil Odah pada Pilkada
"Pengusung pasangan Acil Odah-H Zanie dari Partai Golkar, Nasional Demokrat (NasDem), Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin solid untuk memenangkan Pilkada Kalsel," ujar Puar.
Menurut Puar, kendati Acil Odah diterpa masalah Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel hingga menyeret sang suami Paman Birin, namun Acil Odah tetap tangguh menghadapi berbagai opini yang menyudutkan.
"Meskipun diterpa banyak masalah Acil Odah tidak pernah goyah, tidak pernah menyerah sekalipun badai menerpa. Kalau bisa kita katakan, tetesan darah Raden Ajeng Kartini ini juga mengalir di tubuh Acil Odah," ungkap Puar Junaidi.
Oleh karenanya, lanjut Puar, jika berkaca sejarah kumpulan surat yang ditulis Raden Ajeng (RA) Kartini hingga keluarlah buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" begitu juga yang dialami Acil Odah.
Baca juga: PDI Perjuangan Kalsel bertekad menangkan Cagub Acil Odah
"Ini yang patut kita syukuri khususnya bagi seorang wanita, bagaimana perjuangan RA Kartini memperjuangkan kesetaraan gender. Bahwa posisi perempuan jangan didiskriminasikan oleh laki-laki. Karena perempuan juga mampu berdiri sendiri dan bisa melakukan hal yang dilakukan kaum laki-laki," tegas Puar.
Menurut Puar, kemunculan opini yang berkembang justru mengangkat popularitas Acil Odah sebagai figur yang mampu menarik perhatian pemilih, terutama kaum perempuan dan kelompok masyarakat bawah.
Puar menegaskan koalisi besar yang terdiri Partai Golkar, NasDem, Gerindra, PDI Perjuangan dan PKB, dengan total 33 kursi di DPRD Kalsel, tetap solid dan menyatukan kekuatan untuk mendukung Acil Odah dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.
"Komposisi kursi yang signifikan di DPRD Kalsel, koalisi ini yakin dapat mengantarkan Acil Odah menuju kemenangan," kata politikus senior partai politik berlambang pohon beringin tersebut.
Baca juga: Ketua PDI Perjuangan Kalsel: Energi kader saat kampanye untuk menangi pilkada
Puar optimistis dukungan koalisi yang solid, serta program-program pro-rakyat yang akan membuat Acil Odah dapat meraih kemenangan dalam Pilgub Kalsel 2024.
Ia menambahkan. koalisi pengusung Acil Odah terdiri dari Partai besar yang sudah memiliki basis massa kuat di Kalsel, serta jaringan yang tersebar hingga ke akar rumput.
Koalisi partai ini juga menilai bahwa dengan jumlah kursi yang dimiliki di DPRD Kalsel, maka mempunyai posisi strategis untuk menentukan arah kebijakan di daerah, serta memastikan merealisasikan kebijakan yang pro-rakyat.
"Kami tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga bagaimana memastikan program kerja yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Kalsel," demikian Puar Junaidi.
Baca juga: Acil Odah nyatakan perjuangan bisa gagal kalau cuma sendiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel H Puar Junaidi menyatakan itu di Banjarmasin, Kamis, sehubungan persoalan suami Acil Odah sekaligus Ketua Golkar Provinsi Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin ditetapkan tersangka dugaan tindak pidana korupsi penyuapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Kader Golkar Kalsel diajak tetap solid menangkan Acil Odah pada Pilkada
"Pengusung pasangan Acil Odah-H Zanie dari Partai Golkar, Nasional Demokrat (NasDem), Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin solid untuk memenangkan Pilkada Kalsel," ujar Puar.
Menurut Puar, kendati Acil Odah diterpa masalah Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel hingga menyeret sang suami Paman Birin, namun Acil Odah tetap tangguh menghadapi berbagai opini yang menyudutkan.
"Meskipun diterpa banyak masalah Acil Odah tidak pernah goyah, tidak pernah menyerah sekalipun badai menerpa. Kalau bisa kita katakan, tetesan darah Raden Ajeng Kartini ini juga mengalir di tubuh Acil Odah," ungkap Puar Junaidi.
Oleh karenanya, lanjut Puar, jika berkaca sejarah kumpulan surat yang ditulis Raden Ajeng (RA) Kartini hingga keluarlah buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" begitu juga yang dialami Acil Odah.
Baca juga: PDI Perjuangan Kalsel bertekad menangkan Cagub Acil Odah
"Ini yang patut kita syukuri khususnya bagi seorang wanita, bagaimana perjuangan RA Kartini memperjuangkan kesetaraan gender. Bahwa posisi perempuan jangan didiskriminasikan oleh laki-laki. Karena perempuan juga mampu berdiri sendiri dan bisa melakukan hal yang dilakukan kaum laki-laki," tegas Puar.
Menurut Puar, kemunculan opini yang berkembang justru mengangkat popularitas Acil Odah sebagai figur yang mampu menarik perhatian pemilih, terutama kaum perempuan dan kelompok masyarakat bawah.
Puar menegaskan koalisi besar yang terdiri Partai Golkar, NasDem, Gerindra, PDI Perjuangan dan PKB, dengan total 33 kursi di DPRD Kalsel, tetap solid dan menyatukan kekuatan untuk mendukung Acil Odah dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.
"Komposisi kursi yang signifikan di DPRD Kalsel, koalisi ini yakin dapat mengantarkan Acil Odah menuju kemenangan," kata politikus senior partai politik berlambang pohon beringin tersebut.
Baca juga: Ketua PDI Perjuangan Kalsel: Energi kader saat kampanye untuk menangi pilkada
Puar optimistis dukungan koalisi yang solid, serta program-program pro-rakyat yang akan membuat Acil Odah dapat meraih kemenangan dalam Pilgub Kalsel 2024.
Ia menambahkan. koalisi pengusung Acil Odah terdiri dari Partai besar yang sudah memiliki basis massa kuat di Kalsel, serta jaringan yang tersebar hingga ke akar rumput.
Koalisi partai ini juga menilai bahwa dengan jumlah kursi yang dimiliki di DPRD Kalsel, maka mempunyai posisi strategis untuk menentukan arah kebijakan di daerah, serta memastikan merealisasikan kebijakan yang pro-rakyat.
"Kami tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga bagaimana memastikan program kerja yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Kalsel," demikian Puar Junaidi.
Baca juga: Acil Odah nyatakan perjuangan bisa gagal kalau cuma sendiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024