Hulu Sungai Tengah Kalsel (ANTARA) - Warga dari tiga desa menghadiri haul ke 288 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kelampaian di Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (HST Kalsel), Jum'at.
Pantauan Antara Kalsel yang menghadiri haulan Datuk Kelampaian tersebut melaporkan, warga masyarakat yang menghadiri acara itu sama-sama wilayah Kecamatan Batu Benawa yaitu Desa Aluan Sumur, Aluan Bakti dan Desa Aluan Mati sendiri.
Baca juga: Gubernur ingin makam Datu Kelampaian jadi destinasi wisata dunia
Cuaca haulan Datuk Kelampaian yang dirangkai dengan Haul ke-33 H Hasan bin H Djarkasi serta Haul ke-5 Hj Nurul Lathifah binti H Basri By tersebut cukup bersahabat, yang sejak pagi awan mendung, namun. Hingga sore hari tidak turun hujan, kendati terasa gerah.
Haulan berlangsung sesudah Shalat Jum'at dan jamaah langsung menuju rumah keluarga almarhum H Hasan sekitar 500 meter dari Masjid Su'ada Desa Aluan Mati (sekitar 172 km utara Banjarmasin) pinggiran Pegunungan Meratus wilayah "Bumi Murakata" HST.
Pada kesempatan itu juga hadir keluarga dari Tenggarong Kalimantan Timur (Kaltim) sesudah menghadiri acara Haulan Datuk Kelampaian di Dalam Pagar Martapura Kabupaten Banjar, Kamis malam yang tiap tahun rutin datang dalam susunan lebaran Idul Fitri.
Baca juga: Ribuan Jemaah Hadiri Haul Datu Kelampaian
Pelaksanaan haulan tersebut cukup sederhana, tanpa membaca munaqib Datuk Kelampaian, seorang ulama terkenal pada masa Kerajaan Banjar atau Sultan Adam yang terkenal dengan karyanya antara lain Kurab " Sabilal Muhtadin" tersyuhur hingga negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.

Muhran (64) selaku pelaksana haulan itu mengatakan, tujuan Haulan Datuk Kelampaian antara lain dengan harapan melalui karamah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau seorang wali Allah tersebut warga masyarakat Banjar khususnya juga menjadi orang yang patuh terhadap ketentuan Allah SWT serta Rasul Nya
Selain itu, terhindar dari segala bala bencana, serta kehidupan penduduk Kalsel atau orang Banjar khususnya makin sejahtera dengan tetap atas ridha Allah SWT, ujar Muhran, pensiunan pegawai negeri sipil/guru agama tersebut.
Baca juga: Bersama teladani sosok Datu Kelampayan