Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas guna meningkatkan taraf kesehatan masyarakat pada Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkesda) 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Raudatul Jannah atau Acil Odah melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan hal itu untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hingga 2026.
Baca juga: Kalsel kemarin, Dinkes edukasi remaja hingga hibah dana Pilkada Tabalong
Acil odah menerangkan strategi rencana pembangunan jangka menengah mengutamakan tindakan promosi dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan dan ketersediaan obat yang terjangkau, memprioritaskan pembangunan kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di Kalsel, pemerataan tenaga kesehatan, serta memanfaatkan perkembangan teknologi.
Kemudian, memberikan layanan kesehatan, keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan perencanaan pusat, melainkan hasil perencanaan daerah juga sangat berpengaruh.
Acil Odah menyatakan strategi rencana tersebut memerlukan forum komunikasi dan informasi antara pusat, provinsi serta daerah kabupaten/kota guna mengoptimalkan hasil pada pelaksanaan program pembangunan kesehatan.
Rakerkesda Kalsel tersebut diikuti 278 peserta yang akan menyosialisasikan berbagai kebijakan dan informasi penting berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan kesehatan serta dapat menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Dinkes Kalsel gencar edukasi remaja program 1.000 HPK atasi stunting
Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin menuturkan faktor kesehatan merupakan dasar yang sangat penting karena segala hal lebih mudah dilakukan saat kondisi sehat.
Paman Birin pun motivasi jajaran kesehatan di Kalsel agar melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan perencanaan melalui rakerkesda.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bayu Teja Muliawan menyebutkan seluruh komponen harus melaksanakan pembangunan kesehatan.
Menurut Bayu, kesehatan merupakan investasi penting bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi, sehingga kesuksesan pembangunan kesehatan sangat bergantung pada kesinambungan program dan upaya dari berbagai sektor.
Baca juga: Dinkes Kalsel periksa kesehatan puluhan sopir angkutan mudik lebaran
Bayu mengapresiasi standar pelayanan minimal (SPM) Kesehatan di Kalsel yang mencapai 100 persen.
"Demikian juga dengan kabupaten kota di Kalimantan Selatan, SPM sudah di atas rata-rata nasional. Jadi terima kasih pada seluruh jajaran di kabupaten kota," ujarnya.
Terakhir, Bayu mengingatkan sinergi dan kolaborasi antara pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota menjadi kunci utama dalam optimalisasi program pembangunan kesehatan.
Turut hadir pada Rakerkesda tersebut, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bayu Tedja Setiawan dan Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Niken Wastu Palupi, serta Tim Kerja Perencanaan Kerjasama Kemenkes RI.
Baca juga: Pemprov Kalsel bagikan bingkisan kepada pasien pada Hari Ginjal Sedunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Raudatul Jannah atau Acil Odah melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan hal itu untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hingga 2026.
Baca juga: Kalsel kemarin, Dinkes edukasi remaja hingga hibah dana Pilkada Tabalong
Acil odah menerangkan strategi rencana pembangunan jangka menengah mengutamakan tindakan promosi dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan dan ketersediaan obat yang terjangkau, memprioritaskan pembangunan kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di Kalsel, pemerataan tenaga kesehatan, serta memanfaatkan perkembangan teknologi.
Kemudian, memberikan layanan kesehatan, keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan perencanaan pusat, melainkan hasil perencanaan daerah juga sangat berpengaruh.
Acil Odah menyatakan strategi rencana tersebut memerlukan forum komunikasi dan informasi antara pusat, provinsi serta daerah kabupaten/kota guna mengoptimalkan hasil pada pelaksanaan program pembangunan kesehatan.
Rakerkesda Kalsel tersebut diikuti 278 peserta yang akan menyosialisasikan berbagai kebijakan dan informasi penting berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan kesehatan serta dapat menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Dinkes Kalsel gencar edukasi remaja program 1.000 HPK atasi stunting
Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin menuturkan faktor kesehatan merupakan dasar yang sangat penting karena segala hal lebih mudah dilakukan saat kondisi sehat.
Paman Birin pun motivasi jajaran kesehatan di Kalsel agar melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan perencanaan melalui rakerkesda.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bayu Teja Muliawan menyebutkan seluruh komponen harus melaksanakan pembangunan kesehatan.
Menurut Bayu, kesehatan merupakan investasi penting bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi, sehingga kesuksesan pembangunan kesehatan sangat bergantung pada kesinambungan program dan upaya dari berbagai sektor.
Baca juga: Dinkes Kalsel periksa kesehatan puluhan sopir angkutan mudik lebaran
Bayu mengapresiasi standar pelayanan minimal (SPM) Kesehatan di Kalsel yang mencapai 100 persen.
"Demikian juga dengan kabupaten kota di Kalimantan Selatan, SPM sudah di atas rata-rata nasional. Jadi terima kasih pada seluruh jajaran di kabupaten kota," ujarnya.
Terakhir, Bayu mengingatkan sinergi dan kolaborasi antara pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota menjadi kunci utama dalam optimalisasi program pembangunan kesehatan.
Turut hadir pada Rakerkesda tersebut, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bayu Tedja Setiawan dan Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Niken Wastu Palupi, serta Tim Kerja Perencanaan Kerjasama Kemenkes RI.
Baca juga: Pemprov Kalsel bagikan bingkisan kepada pasien pada Hari Ginjal Sedunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024