Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Dinkes Kalsel) menggencarkan edukasi kepada remaja putri terkait program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) guna menekan angka stunting.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel Nurul Ahdani di Banjarmasin, Jumat, mengatakan edukasi program 1.000 HPK terhadap remaja putri dilaksanakan melalui Gerakan Pelajar Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gelar Darling).
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalsel prihatin prevalensi "stunting" naik
“Edukasi utama yang kami perkuat adalah 1.000 HPK, salah satunya dengan cara meminum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri (calon pengantin) untuk persiapan ibu hamil dan juga saat menjadi ibu hamil,” ujarnya.
Ia menyebutkan khusus bagi ibu hamil dianjurkan meminum TTD sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan agar tidak terjadi anemia.
“Untuk remaja putri dengan kadar Hemoglobin (Hb) normal dianjurkan rutin mengkonsumsi TTD satu kali dalam seminggu. Sedangkan bagi remaja putri yang anemia dianjurkan minum TTD rutin dalam seminggu,” ujar Nurul.
Dia menjelaskan anjuran bagi remaja putri untuk meminum TTD untuk kesehatan karena akan menjadi ibu dan mengalami menstruasi.
Baca juga: BKKBN Kalsel gencar tingkatkan capaian program "Bangga Kencana"
Menurutnya, secara alami remaja putri dengan Hb normal akan kehilangan banyak darah jika tidak diimbangi mengkonsumsi TTD, bahkan bisa mengalami anemia dengan kadar Hb di bawah normal atau kurang dari 12 mg/dl.
Berdasarkan hasil penelitian, kata dia, anemia mempunyai risiko kejadian stunting karena akan melahirkan bayi yang memiliki berat badan tidak normal atau di bawah 2.500 gram.
”Kami berharap remaja putri dapat berperan dan berpartisipasi sebagai agen pencegahan stunting dalam program gerakan sadar dan peduli stunting serta program-program lainnya,” ujar Nurul.
Baca juga: Diskominfo Kalsel fasilitasi pengumpulan data stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel Nurul Ahdani di Banjarmasin, Jumat, mengatakan edukasi program 1.000 HPK terhadap remaja putri dilaksanakan melalui Gerakan Pelajar Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gelar Darling).
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalsel prihatin prevalensi "stunting" naik
“Edukasi utama yang kami perkuat adalah 1.000 HPK, salah satunya dengan cara meminum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri (calon pengantin) untuk persiapan ibu hamil dan juga saat menjadi ibu hamil,” ujarnya.
Ia menyebutkan khusus bagi ibu hamil dianjurkan meminum TTD sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan agar tidak terjadi anemia.
“Untuk remaja putri dengan kadar Hemoglobin (Hb) normal dianjurkan rutin mengkonsumsi TTD satu kali dalam seminggu. Sedangkan bagi remaja putri yang anemia dianjurkan minum TTD rutin dalam seminggu,” ujar Nurul.
Dia menjelaskan anjuran bagi remaja putri untuk meminum TTD untuk kesehatan karena akan menjadi ibu dan mengalami menstruasi.
Baca juga: BKKBN Kalsel gencar tingkatkan capaian program "Bangga Kencana"
Menurutnya, secara alami remaja putri dengan Hb normal akan kehilangan banyak darah jika tidak diimbangi mengkonsumsi TTD, bahkan bisa mengalami anemia dengan kadar Hb di bawah normal atau kurang dari 12 mg/dl.
Berdasarkan hasil penelitian, kata dia, anemia mempunyai risiko kejadian stunting karena akan melahirkan bayi yang memiliki berat badan tidak normal atau di bawah 2.500 gram.
”Kami berharap remaja putri dapat berperan dan berpartisipasi sebagai agen pencegahan stunting dalam program gerakan sadar dan peduli stunting serta program-program lainnya,” ujar Nurul.
Baca juga: Diskominfo Kalsel fasilitasi pengumpulan data stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024