Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau yang akrab dengan sapaan Paman Birin menyebutkan Generasi Emas Indonesia. harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat termasuk organisasi pelajar dan kepemudaan.
Hal tersebut diungkapkan Paman Birin yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel Khusnul Khatimah pada Refleksi Hari Bangkit (Harba) ke-77 Pelajar Islam Indonesia (PII) di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Ahad.
Baca juga: Diskusi "Kolaborasi kepemimpinan Dalam Membangun Banua" warnai Harba ke-77 PII
Sahbirin menuturkan upaya mewujudkan generasi emas tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, namun tanpa kolaborasi dengan melibatkan seluruh unsur terkait, seperti PII dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII).
Oleh sebab itu, Sahbirin berharap Keluarga Besar PII meningkatkan peran serta partisipasi di daerah maupun nasional untuk kemajuan pembangunan.
"Sebagaimana masa lalu, PII punya andil penegak kemerdekaan serta pembangunan pendidikan," tutur Sahbirin.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Umum PB KB PII As'ad Nugroho melantik Pengurus KB PII Kalsel periode 2022-2026 yang dipimpin H. Dedy Ariady.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) KB PII As'ad Nugroho mengatakan tantangan PII ke depan cukup berat.
Baca juga: KB PII Kalsel tindaklanjuti pemintaan Menko PMK terkait stunting
"Namun tantangan tersebut akan bisa terjawab atau kita atasi dengan kebersamaan," ucap As'ad.
As'ad mengungkapkan tantangan yang bakal dihadapi terkait sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, seperti yang ditunjukkan KB PII Sulawesi Selatan (Sulsel) membangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan.
"Kita berharap KB PII bisa menjadi contoh bagi KB PII daerah lain. Alhamdulillah kini KB PII Kalsel menunjukkan kemajuan seperti halnya dalam menjalin kerja sama atau melakukan kolaborasi," ungkap As'ad.
Refleksi Harba ke-77 PII juga dirangkai diskusi panel bertemakan "Kolaborasi Kepemimpinan Dalam Membangun' Banua" dengan tiga pembicara utama, yakni Ketua Tim Penggerak PKK provinsi setempat Hj Raudhatul Jannah atau Acil, akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Ridhahani Fidzi MPd, serta seorang tokoh pemuda dr. H. Meldy.
Baca juga: KB PII : Kalsel memungkinkan penyangga pangan IKN baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Hal tersebut diungkapkan Paman Birin yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel Khusnul Khatimah pada Refleksi Hari Bangkit (Harba) ke-77 Pelajar Islam Indonesia (PII) di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Ahad.
Baca juga: Diskusi "Kolaborasi kepemimpinan Dalam Membangun Banua" warnai Harba ke-77 PII
Sahbirin menuturkan upaya mewujudkan generasi emas tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, namun tanpa kolaborasi dengan melibatkan seluruh unsur terkait, seperti PII dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII).
Oleh sebab itu, Sahbirin berharap Keluarga Besar PII meningkatkan peran serta partisipasi di daerah maupun nasional untuk kemajuan pembangunan.
"Sebagaimana masa lalu, PII punya andil penegak kemerdekaan serta pembangunan pendidikan," tutur Sahbirin.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Umum PB KB PII As'ad Nugroho melantik Pengurus KB PII Kalsel periode 2022-2026 yang dipimpin H. Dedy Ariady.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) KB PII As'ad Nugroho mengatakan tantangan PII ke depan cukup berat.
Baca juga: KB PII Kalsel tindaklanjuti pemintaan Menko PMK terkait stunting
"Namun tantangan tersebut akan bisa terjawab atau kita atasi dengan kebersamaan," ucap As'ad.
As'ad mengungkapkan tantangan yang bakal dihadapi terkait sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, seperti yang ditunjukkan KB PII Sulawesi Selatan (Sulsel) membangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan.
"Kita berharap KB PII bisa menjadi contoh bagi KB PII daerah lain. Alhamdulillah kini KB PII Kalsel menunjukkan kemajuan seperti halnya dalam menjalin kerja sama atau melakukan kolaborasi," ungkap As'ad.
Refleksi Harba ke-77 PII juga dirangkai diskusi panel bertemakan "Kolaborasi Kepemimpinan Dalam Membangun' Banua" dengan tiga pembicara utama, yakni Ketua Tim Penggerak PKK provinsi setempat Hj Raudhatul Jannah atau Acil, akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Ridhahani Fidzi MPd, serta seorang tokoh pemuda dr. H. Meldy.
Baca juga: KB PII : Kalsel memungkinkan penyangga pangan IKN baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024