Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan program terumbu karang buatan dan restocking ikan berbasis konservasi dengan cara memberdayakan masyarakat pesisir di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Rusdi Hartono di Banjarbaru, Kalsel, Selasa, mengatakan program terumbu karang buatan berbasis konservasi melibatkan perusahaan swasta PT Aditya Aryaprawira dan masyarakat di kawasan konservasi Angsana.
Baca juga: Daya Tarik Wisata Pantai Angsana
“Dalam rangka mendukung program terumbu karang buatan dan restocking ikan, kami memberikan bantuan operasional dan modal usaha kepada 30 nelayan dan 35 pedagang kecil di Angsana. Dan untuk transplantasi terumbu karang buatan sebanyak 300 unit dan restocking ikan bernilai ekonomis sebanyak 5.000 ekor,” ujarnya.
Dia menyebutkan, program itu sejalan dengan arah kebijakan Pemprov Kalsel terkait pembangunan lingkungan hidup yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang telah ditetapkan, yakni adanya harmonisasi yang mendasar antara keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sistem ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya.
“Program terumbu karang buatan sangat mendukung visi dan misi pemerintah daerah dalam memperbaiki lingkungan hidup khususnya di kawasan perairan dan pesisir pantai,” tuturnya.
Baca juga: Kalsel Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Mangrove
Rusdi menjelaskan perbaikan lingkungan di Kalimantan Selatan dilaksanakan dalam dua program utama, yakni program rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta program pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Karena itu, kata dia, program terumbu karang buatan dan restocking ikan merupakan upaya korporasi yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan dan ekosistem laut, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi Angsana.
Rusdi meminta masyarakat dapat memanfaatkan bantuan dengan bijak dan bertanggungjawab agar memberikan manfaat guna meningkatkan kesejahteraan rumah tangga masyarakat di kawasan pesisir Angsana.
“Kami berharap sinergi pemerintah dengan perusahaan swasta serta masyarakat dapat terjalin semakin baik lagi. Ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi.
Baca juga: BKSDA Kalimantan Selatan Peringati Hari Konservasi Alam Nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Rusdi Hartono di Banjarbaru, Kalsel, Selasa, mengatakan program terumbu karang buatan berbasis konservasi melibatkan perusahaan swasta PT Aditya Aryaprawira dan masyarakat di kawasan konservasi Angsana.
Baca juga: Daya Tarik Wisata Pantai Angsana
“Dalam rangka mendukung program terumbu karang buatan dan restocking ikan, kami memberikan bantuan operasional dan modal usaha kepada 30 nelayan dan 35 pedagang kecil di Angsana. Dan untuk transplantasi terumbu karang buatan sebanyak 300 unit dan restocking ikan bernilai ekonomis sebanyak 5.000 ekor,” ujarnya.
Dia menyebutkan, program itu sejalan dengan arah kebijakan Pemprov Kalsel terkait pembangunan lingkungan hidup yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang telah ditetapkan, yakni adanya harmonisasi yang mendasar antara keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sistem ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya.
“Program terumbu karang buatan sangat mendukung visi dan misi pemerintah daerah dalam memperbaiki lingkungan hidup khususnya di kawasan perairan dan pesisir pantai,” tuturnya.
Baca juga: Kalsel Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Mangrove
Rusdi menjelaskan perbaikan lingkungan di Kalimantan Selatan dilaksanakan dalam dua program utama, yakni program rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta program pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Karena itu, kata dia, program terumbu karang buatan dan restocking ikan merupakan upaya korporasi yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan dan ekosistem laut, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi Angsana.
Rusdi meminta masyarakat dapat memanfaatkan bantuan dengan bijak dan bertanggungjawab agar memberikan manfaat guna meningkatkan kesejahteraan rumah tangga masyarakat di kawasan pesisir Angsana.
“Kami berharap sinergi pemerintah dengan perusahaan swasta serta masyarakat dapat terjalin semakin baik lagi. Ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi.
Baca juga: BKSDA Kalimantan Selatan Peringati Hari Konservasi Alam Nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024