Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Kemas Akhmad Rudi Indrajaya optimis mampu mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Target pendapatan asli daerah murni 2024 sebelum perubahan ditetapkan sebesar Rp177,9 miliar dan kami optimis target itu tercapai hingga akhir tahun," ujar Rudi di Kota Banjarbaru, Ahad.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru tarik undian hadiah umroh bagi wajib pajak
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru tarik undian hadiah umroh bagi wajib pajak
Menurut Rudi, target PAD murni 2024 mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp160 miliar, namun tetap optimis mampu tercapai meski pun terjadi kenaikan target dari tahun lalu.
Disebutkan Rudi, target PAD paling tinggi berasal dari penerimaan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ditetapkan sebesar Rp52,5 miliar, disusul Pajak Penerangan Jalan Rp42,8 miliar.
Kemudian, Pajak Restoran ditarget Rp38,5 miliar, lalu Pajak Bumi dan Bangunan Rp20,5 miliar, Pajak Hotel dengan target sebesar Rp9,2 miliar, Pajak Hiburan Rp6,3 miliar serta Pajak Reklame ditarget Rp3,9 miliar.
"Target pajak itu sudah ditetapkan sebagai penerimaan daerah 2024 dan kami melalui berbagai upaya serta strategi, optimis mampu meraih sesuai target dan berupaya melampauinya," ucap Rudi.
Dikatakan Rudi, Pemkot Banjarbaru melakukan berbagai upaya dan strategi untuk mencapai target PAD sehingga saat sebelum maupun sesudah perubahan besaran mampu mencapai target bahkan melampaui.
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Banjarbaru pertanyakan piutang pajak dan retribusi pemkot
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Banjarbaru pertanyakan piutang pajak dan retribusi pemkot
Rudi juga menekankan salah satu penerimaan pajak daerah yang dimaksimalkan, yakni Pajak Restoran dengan cara memberikan hadiah diberangkatkan umroh bagi pengunjung yang makan dan minum di restoran.
"Kami memperbanyak pemasangan mesin pencatat pajak atau tapping box di setiap restoran atau rumah makan. Meski pun masih terkendala alat itu, tetapi jumlahnya akan terus diperbanyak," katanya.
Sementara itu, sumber penerimaan daerah lain yang dikelola BP2RD, yaitu retribusi daerah yang dilakukan sejumlah dinas lingkup seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan dan dinas lainnya.
Diketahui, retribusi paling besar disumbang Dinas Perdagangan dengan target Rp4 miliar disusul Dinas Perhubungan Rp3,1 miliar dan Dinas Perumahan dan Permukiman sebesar Rp2,1 miliar.
Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru minta pemkot optimalkan penerimaan retribusi
Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru minta pemkot optimalkan penerimaan retribusi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024