Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah meminta jajaran Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengoptimalkan penerimaan retribusi daerah terutama melalui setoran kafe yang marak di kota itu.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru minta ASN jadi panutan bayar pajak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kami minta Pemkot Banjarbaru melalui dinas terkait lebih optimal menjaring setoran retribusi kafe dan usaha lainnya sehingga penerimaan daerah semakin besar," ujar Fadliansyah di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru Maksimalkan Pendapatan Melalui Pajak
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru Maksimalkan Pendapatan Melalui Pajak
Menurut Fadliansyah, pihaknya bersama Komisi II DPRD inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kafe yang tersebar di sejumlah kawasan di Banjarbaru, Senin (19/6) malam.
Disebutkan Fadliansyah, tujuan sidak bersama Komisi Bidang Ekonomi didampingi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru untuk memastikan sinkronisasi setoran retribusi daerah.
"Kami ingin mengetahui langsung kebenaran setoran retribusi daerah dari pemilik atau pengelola kafe sehingga bisa diketahui besaran secara umum yang masuk dalam penerimaan daerah," ungkapnya.
Ketua Komisi II DPRD Gusti Rizky menambahkan pihaknya menerima laporan indikasi pengelola kafe yang tidak menyetorkan retribusi daerah sesuai transaksi padahal beroperasi setiap hari sehingga harus ditagih.
"Ada indikasi kafe yang tidak setor retribusi sampai dua bulan padahal beroperasi setiap hari sehingga kami minta agar petugas yang menarik retribusi lebih pro aktif agar setoran retribusi optimal," ujarnya.
Kepala Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Banjarbaru Kemas Akhmad Rudi Indrajaya mengatakan sejumlah kafe sudah dipasangi alat "Tapping Box" untuk mengetahui semua data transaksi.
"Pemasangan Tapping Box untuk mengetahui langsung semua data transaksi yang disetorkan sehingga penerimaan retribusi lebih optimal," ucap Rudi yang mendampingi sidak Ketua DPRD bersama Komisi II.
Dikatakan Rudi, jumlah kafe dan tempat bersantai yang terdata sementara di Banjarbaru kurang lebih sebanyak 300 buah tetapi baru sekitar 40 buah kafe yang dipasang Tapping Box untuk optimalisasi transaksi.
"Sejumlah kafe memang belum mau dipasangi alat Tapping Box sehingga menjadi tugas kami ke depan untuk memasang peralatan agar retribusi atas transaksi sesuai dan optimal penerimaannya," kata Rudi.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru minta ASN jadi panutan bayar pajak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023