Kepemimpinan Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin mampu mengatasi berbagai masalah sejak awal dilantik sebagai pemimpin di "Kota Idaman" itu.
 
"Alhamdulillah, semua bisa dilewati meski harus melewati masa-masa sulit. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, kita semuanya bisa melewati berbagai permasalahan," ujar Aditya di Banjarbaru, Selasa.

Baca juga: Wali Kota Aditya ajak kader PKK sukseskan 10 program pokok
 
Saat dilantik pada 26 Februari 2021 menjadi saksi bersejarah awal mula perjalanan Aditya diamanahkan masyarakat untuk memimpin Kota Banjarbaru selama empat tahun ke depan.
 
Rumit, begitulah kata yang tepat menggambarkan situasi dan kondisi Kota Banjarbaru saat itu karena tengah dilanda badai pandemi COVID-19 yang meruntuhkan usaha sekaligus ekonomi masyarakat.
 
Selain itu, evaluasi penanganan bencana alam yang harus segera dituntaskan, serta relokasi Pasar Bauntung yang terkatung-katung, Aditya ditempa sedemikian rupa di awal jabatannya sebagai wali kota.
 
Mengingat lebih jauh, pada awal masa jabatan, Wali Kota Aditya menyiasati penanganan COVID-19 yang mulai muncul awal 2020 melalui gerakan isolasi mandiri atau Gerakan Peduli Isolasi Mandiri (Garda Lima).

Baca juga: Pemkot Banjarbaru raih predikat "kualitas tertinggi" pelayanan publik
 

Tujuannya tak lain untuk membantu masyarakat terdampak selama masa pandemi COVID-19 mulai dari aksi penyaluran bantuan kebutuhan pokok, pemeriksaan dan perawatan kesehatan dari rumah ke rumah.
 
Soal relokasi pasar, tentu kompleks mengingat menyangkut pendapatan pedagang. Namun penyelesaian yang sigap dilakukan Aditya dengan mengutamakan sisi humanis, dapat menyelesaikan masalah itu.

Seiring waktu, Aditya juga mulai merancang antisipasi bencana banjir. Tidak hanya pemeliharaan drainase dan sungai yang masif, tapi aksi kerja bakti yakni membersihkan lingkungan warga juga dilakukan. 
 
Namun sorotan mengarah kepada kebijakannya yang membangun embung baru di wilayah Kecamatan Cempaka yang menjadi kawasan langganan terdampak banjir saat hujan deras melanda sekitarnya.
 
Embung seluas 3,5 hektare mulai dibangun Dinas PUPR Banjarbaru pada 2023 sebagai solusi utama karena kondisi hutan di Kecamatan Cempaka dulunya sebagai kawasan penyerapan air, telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.

Baca juga: Wali Kota Aditya gencarkan masyarakat gunakan Identitas Kependudukan Digital
 


Inovatif
 
Berbicara soal inovasi, publik tentu sepakat Aditya juaranya terbukti dari berbagai program unggulan sesuai janjinya, dan sudah direalisasikan. Penerima manfaat dari keberhasilan program-program itu tak terhitung jumlahnya.
 
Dimulai dari RT Mandiri. Program penyaluran dana bantuan usaha kepada tiap-tiap RT di wilayah Ibu Kota Kalimantan Selatan itu telah merangsang pertumbuhan usaha masyarakat di kota itu.
 
Terbentuknya Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan berbagai macam usaha, mulai dari pertanian, perikanan hingga usaha peternakan yang sudah berhasil meraup keuntungan.
 
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 120 RT Mandiri yang dijalankan oleh Pokmas dan program itu menjadi cerminan kesuksesan Aditya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Banjarbaru.

Baca juga: Wali Kota Aditya: ASN purna tugas tetap dibutuhkan beri masukan
 
Program unggulan lain dari Aditya yakni sektor kesehatan "homecare" berupa kolaborasi dari sejumlah SKPD di Pemkot Banjarbaru mendukung dan meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
 
Sistem jemput bola, dimana tenaga kesehatan datang langsung ke rumah-rumah warga bersamaan digelontorkan bantuan sosial yang manfaatnya diterima 1.029 penerima sesuai data tercatat pada Dinas Kesehatan 2022.
 
 
Peningkatan layanan kesehatan juga menjadi prioritas utama Aditya, yakni peningkatan fasilitas kesehatan dan untuk mendapatkan akreditasi yang menjadi penegasan dan sekaligus pengakuan dari pemerintah pusat atas pelayanan kesehatan di Kota Banjarbaru telah memenuhi standar .
 
Menutup akhir 2022, RSD Idaman Kota Banjarbaru telah meraih status akreditasi paripurna bintang 5 dan disusul tahun 2023, capaian luar biasa lainnya, dimana hampir 10 Puskesmas di bawah Dinkes Kota Banjarbaru meraih akreditasi, meski ada beberapa puskemas yang masih dalam tahap proses penilaian.

Baca juga: Duet Wali Kota Aditya dan Bebi Romeo pukau ribuan penonton di Murdjani
 
Tentu saja, pemerintah pusat tidak menutup mata atas upaya dan kerja keras Aditya dalam menjamin peningkatan sektor kesehatan di Banjarbaru. Hal itu dibuktikan atas penobatan Banjarbaru sebagai Kota Sehat Tahun 2023.
 
Pada 2023, Banjarbaru menunjukkan kualitasnya sebagai kota yang layak menyandang slogan Maju, Agamis dan Sejahtera (Juara) dilihat dari daftar panjang penghargaan yang diraih di kancah nasional.
 
Pencapaian yang tidak pernah diraih sebelumnya, bahkan menempati posisi juara atau urutan pertama pemeringkatan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sudah menjadi suatu hal yang lumrah.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023