Sebanyak 120 guru atau ustadz dan ustadzah pondok pesantren di Provinsi Kalimantan Selatan meraih pendidikan intensif (Daurah) ke Negara Timur Tengah dari Yayasan Assalam Fil Alamin (ASFA) Foundation.
 
Ketua sekaligus penggagas ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo melepas keberangkatan para ustadz dan ustadzah di Aula Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Kota Banjarbaru, Sabtu.

Baca juga: Wali Kota Aditya dan Ustaz Abdul Somad bagikan beasiswa 24 santri ke Mesir
 
Empat lembaga pendidikan yang memberangkatkan rombongan tersebut, yakni Al Azhar Kairo Mesir, Ummul Quro Mekkah Arab Saudi, Sulaimaniyah Istambul Turki dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor di Jawa Timur.
 
Pelepasan ustadz dan ustadzah mendapatkan beasiswa ini sekaligus dirangkai dengan silaturahmi ulama pimpinan pondok pesantren se-Kalimantan Selatan.
 
Syafruddin yang merupakan mantan Wakapolri tersebut, menyampaikan ASFA Foundation berterima kasih kepada para ulama ponpes di seluruh Kalsel yang mendukung program ini termasuk Kementerian Agama Provinsi Kalsel dan Pemerintah Provinsi Kalsel.
 
"Kami juga mengucapkan selamat kepada ustadz dan ustadzah yang menerima pendidikan intensif ini, moga berjalan lancar dan kembali mengajarkan ilmunya bagi santri-santrinya," ujar pria yang juga pernah menjabat Kapolda Kalsel tersebut.
 
Para ustadz dan ustadzah mengikuti program selama satu bulan dan dua bulan.
 
Menurut pria yang juga mantan MenPAN RB ini, ASPA Foundation, tercatat sudah seribu lebih memberikan beasiswa bagi pendidikan lebih lanjut di ponpes melalui program ini.

Baca juga: Pemkab Tanah Laut serahkan beasiswa bidang agama periode 2023
 


Dia pun menyampaikan ASFA Foundation merupakan yayasan non profit yang bergerak dalam bidang lembaga donasi kemanusiaan dan pendidikan berskala nasional maupun internasional, yang telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
 
ASFA Foundation, diungkapkan dia, berdiri di Jakarta sekitar dua tahun lalu oleh sejumlah tokoh termasuk berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
 
"Kemudian berkembang menjadi Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazis) ASPA didirikan di Makkah," ujarnya.
 
Syafruddin pun menyampaikan ada tiga program utama ASFA Foundation, yakni kemanusiaan, pendidikan dan ekonomi.
 
"Moga dukungan lebih besar lagi untuk amal ini," ujarnya.
 
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum dan Politik Pemprov Kalsel, Sulkan menyampaikan apresiasi dan penghormatan yang tinggi bagi ASPA Foundation yang memberikan sumbangsih besar bagi pendidikan di Ponpes di provinsi tersebut.

Baca juga: 10 santri di Banjarmasin terima beasiswa ke Timur Tengah
 
Tentunya ini merupakan amal mulia, di mana ASPA Foundation dinilai telah menjalankan amanat yang baik menggunakan dana dari pedarma.
 
"Pemprov Kalsel berharap program ini terus berlanjut hingga lembaga pendidikan Islam di Kalsel terus maju dan menciptakan sumberdaya manusia yang berakhlak mulia dan memberikan manfaat besar bagi negeri," ujar Sulkan.
 
Kelapa Kanwil Kemenag Kalsel Dr H Muhammad Tambrin juga memberi pujian yang tinggi bagi ASPA Foundation, sebab kolaborasi bersama Kemenag sangat membantu kesejahteraan dan kemajuan insan Ponpes.
 
Lewat ASPA Foundation, ungkap dia, sebanyak 1.400 penyuluh agama di provinsi ini mendapatkan bantuan iuran BPJS ketenagakerjaan dan penyaluran zakat ke pondok-pondok pesantren dibawah naungan Kanwil Kemenag Kalsel.
 
"ASPA Foundation dan Kemenag Kalsel sejauh ini sangat baik menjalin kerjasama, hingga semua telat sasaran," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota serahkan beasiswa keagamaan santri keluar negeri
 
ASPA Foundation dan Kemenag Kalsel gelar silaturahmi dengan ulama pimpinan pondok pesantren se-Kalsel dan melepas 120 ustadz dan ustadzah yang mengikuti pendidikan intensif ke Al Azhar Kairo Mesir, Ummul Quro Mekkah Arab Saudi, Sulaimaniyah Istambul Turki dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor di Jawa Timur di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Kota Banjarbaru, Sabtu (9/12/2023). (ANTARA/Sukarli)

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023