Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Sufiansyah mengatakan sudah merancang dan mempersiapkan program sarjana desa hingga pusat pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

"Saat ini program satu desa satu beasiswa untuk mengikuti kuliah di perguruan tinggi sampai selesai masih tahap perencanaan untuk tahun 2024. Selanjutnya, untuk 2025 akan kita buat pusat pendidikan dan pelatihan," ujarnya kepada ANTARA di Rantau, Kamis.

Sufiansyah mengakui perencanaan program tersebut juga berhubungan dengan rendah dan lambatnya peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) di Kabupaten Tapin.

"Ada program lain untuk menunjang angka lama sekolah yakni bantuan pendidikan SD-SMP untuk anak dan keluarga tidak mampu. Lalu, bantuan untuk penanggulangan kemiskinan, program belajar paket, pendekatan kepada pesantren, sekolah agama untuk ikut penyetaraan dan lain-lain," jelasnya.

Akademisi ini mengatakan program penunjang tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun ini dan akan lebih ditingkatkan pada periode 2024-2025.

"Ini sudah mulai dilaksanakan 2023 ini tapi akan ditingkatkan di 2024-2025," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini Kabupaten Tapin masih berada pada posisi terakhir dari 13 kabupaten kota se- Kalimantan Selatan untuk HLS dengan nilai 12,04 poin berada di bawah rata-rata HLS provinsi 12,82 poin dan HLS nasional 13,10 poin.

Sedangkan angka RLS berada pada posisi ke enam dari 13 kabupaten kota se- Kalimantan Selatan dengan nilai 7,95 poin.

Baca juga: Tapin kaji strategi tingkatkan rata-rata dan harapan lama sekolah
Baca juga: 842 anak di Tapin putus sekolah didominasi faktor ekonomi
Baca juga: Pelajar Tapin cari sinyal di atas bukit demi sekolah
 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023