Rantau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, mengarahkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi garda terdepan guna membentuk ekosistem pendidikan dasar yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“PGRI bukan sekadar organisasi profesi, melainkan rumah besar perjuangan guru. Tempat menyatukan suara, memperjuangkan kesejahteraan, dan mengembangkan kompetensi,” ujar Bupati Tapin H. Yamani saat pengukuhan kepengurusan PGRI di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinis Kalsel, Senin.
Baca juga: Pemkab Tapin pastikan dokumen Adminduk buka akses bantuan
Menurut Yamani, pengukuhan ini juga menjadi momentum penting bagi penguatan gerakan pendidikan usia dini, yang ditandai dengan dikukuhkannya sosok Bunda Guru Tapin.
“Bunda Guru bukan hanya simbol, tapi mitra nyata dalam memperkuat karakter dan kecintaan terhadap dunia pendidikan, khususnya di PAUD dan sekolah dasar,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa guru merupakan kunci keberhasilan investasi jangka panjang di sektor pendidikan, yang sangat menentukan masa depan generasi daerah.
Bupati Tapin berharap kehadiran Bunda Guru dapat mempererat sinergi antara pemerintah, satuan pendidikan, dan masyarakat, sehingga anak-anak dapat belajar di lingkungan yang aman dan menyenangkan.
“PGRI harus menjadi organisasi yang inklusif, profesional, dan responsif. Jangan terlena dengan seremoni. Tantangan kita nyata dan dinamis,” kata Yamani.
Baca juga: Pemkab Tapin tanam pohon buah lokal di RTH Keraton Lama