Pemerintah Kota Banjarmasin berkomitmen membeli lahan sawah lima hektare per tahun guna menambah aset pertanian dan menjaga ketahanan pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Sabtu, menuturkan pihaknya membeli lahan sawah produktif milik warga untuk merealisasikan usulan DPRD Kota Banjarmasin.
Baca juga: Banjarmasin tertarik kembangkan pertanian padi apung
Makhmud menyebutkan Pemkot Banjarmasin harus memperbanyak lahan pertanian, karena luas lahan pertanian di Banjarmasin tersisa 2.069 hektare.
Dengan luas lahan tersebut, Makhmud mengungkapkan produksi padi yang dihasilkan tidak akan mencukupi kebutuhan beras di Kota Banjarmasin.
"Lahan pertanian itu ada di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Timur yang juga berpotensi kembali berkurang, akibat tergerus pemukiman dan perumahan,” ucap Makhmud.
Baca juga: Karantina Pertanian Banjarmasin akselerasi ekspor pisang Cavendish
Oleh karena itu, Mahmud sepakat usulan DPRD Banjarmasin terkait pembelian lahan aset lahan pertanian produktif untuk produksi padi berkelanjutan.
Tak hanya itu, Pemkot Banjarmasin juga berencana mengkaji pola lahan sawah padi apung terkait biaya yang dibutuhkan karena ada perlu anggaran untuk tambahan media tanam.
“Memang saya tertarik, tapi kita kaji dulu, menguntungkan apa tidak? Sebab di Banjarmasin masih memakai sistem sekali masa panen dalam setahun,” tuturnya.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian Kalsel musnahkan ribuan bibit jeruk ilegal
Sementara itu, Komisi II DPRD Kota Banjarmasin telah mengusulkan pemerintah kota setempat memperbanyak aset lahan pertanian demi ketahanan pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Sabtu, menuturkan pihaknya membeli lahan sawah produktif milik warga untuk merealisasikan usulan DPRD Kota Banjarmasin.
Baca juga: Banjarmasin tertarik kembangkan pertanian padi apung
Makhmud menyebutkan Pemkot Banjarmasin harus memperbanyak lahan pertanian, karena luas lahan pertanian di Banjarmasin tersisa 2.069 hektare.
Dengan luas lahan tersebut, Makhmud mengungkapkan produksi padi yang dihasilkan tidak akan mencukupi kebutuhan beras di Kota Banjarmasin.
"Lahan pertanian itu ada di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Timur yang juga berpotensi kembali berkurang, akibat tergerus pemukiman dan perumahan,” ucap Makhmud.
Baca juga: Karantina Pertanian Banjarmasin akselerasi ekspor pisang Cavendish
Oleh karena itu, Mahmud sepakat usulan DPRD Banjarmasin terkait pembelian lahan aset lahan pertanian produktif untuk produksi padi berkelanjutan.
Tak hanya itu, Pemkot Banjarmasin juga berencana mengkaji pola lahan sawah padi apung terkait biaya yang dibutuhkan karena ada perlu anggaran untuk tambahan media tanam.
“Memang saya tertarik, tapi kita kaji dulu, menguntungkan apa tidak? Sebab di Banjarmasin masih memakai sistem sekali masa panen dalam setahun,” tuturnya.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian Kalsel musnahkan ribuan bibit jeruk ilegal
Sementara itu, Komisi II DPRD Kota Banjarmasin telah mengusulkan pemerintah kota setempat memperbanyak aset lahan pertanian demi ketahanan pangan.
"Karena lahan pertanian di daerah kita terus berkurang digerus pembangunan perumahan dan lainnya, harus ada upaya mempertahankan dari pemerintah kota," ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah.
Subarkah menilai pembelian lahan pertanian merupakan cara yang efektif untuk menjalankan produksi padi berkelanjutan di Banjarmasin.
"Pemkot kan sudah pernah melakukan itu, ada aset lahan pertanian, kita usulkan diperbanyak lagi," ungkap Subarkah.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin siapkan balai untuk rembuk kelompok tani
Baca juga: Pemkot Banjarmasin siapkan balai untuk rembuk kelompok tani
Subarkah mengaku DPRD telah menyampaikan usulan tersebut kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin saat Rapat Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota 2022.
Karena pengadaan lahan untuk pelestarian lahan pertanian dan untuk lahan resapan di kota ini tidak bertambah lagi, sehingga DPRD Kota Banjarmasin mengusulkan itu agar kembali dilaksanakan.
"Jadi kita harap usulan ini direspon pemerintah kota, demi ketahanan pangan dan menjaga daerah resapan," ujarnya.
Baca juga: Wamentan "kaget" masih ada 2.700 hektare lahan pertanian di Banjarmasin
Baca juga: Wamentan "kaget" masih ada 2.700 hektare lahan pertanian di Banjarmasin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023