Bertambah tiga guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, setelah pengukuhan dalam Sidang Senat Terbuka, Rabu.
Sidang Senat Terbuka pengukuhan tiga guru besar tersebut dipimpin oleh Ketua Senat UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H A Hafiz Anshari AZ, MA dan Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H Mujiburrahman, MA.
Tiga guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Dr Zulfa Jamalie, Prof Dr Ani Cahyadi dan Prof Dr H Fathurrahman Azhari.
"Dengan dikukuhkannya tiga guru besar ini, maka UIN Antasari kini memiliki 17 guru besar," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Mujiburrahman.
Menurut dia, tiga guru besar ini dengan latar keilmuan yang berbeda, Prof Zulfa tentang ilmu sejarah dakwah, Prof Ani tentang teknologi pendidikan dan Prof Fathurrahman tentang sosiologi hukum.
"Ini ahli bidang keilmuan baru di UIN Antasari, karena memang di UIN ini ada integrasi ilmu pengetahuan moderen digabung dengan ilmu pengetahuan keagamaan," terangnya.
"Inilah yang buat UIN itu unik," ujarnya.
Dia pun mendorong para alumni S3 atau doktor di kampungnya ini yang jumlahnya ratusan untuk bisa meraih gelar guru besar selanjutnya.
"Poin penting itu kontribusinya bagi ilmu pengetahuan, pendidik mahasiswa, yang tak kalah penting bagi masyarakat di luar, jadi harusnya seorang guru besar itu jadi referensi bagi publik untuk masalah-masalah sesuai keahliannya," kata Mujiburrahman.
Sementara itu, Ketua Senat UIN Antasari Banjarmasin Prof Hafiz Anshari menyatakan, ketiga guru besar ini yang diangkat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menambah energi bagi kampusnya berkiprah di dunia pendidikan.
"Kita berharap ketiga guru besar ini menambah kualitas keilmuan di kampus ini, sekaligus memicu para dosen lainnya agar bisa berupaya maksimal meraih gelar guru besar tersebut," ujarnya.
"Semakin banyak guru besar kita miliki semakin tinggi kualitas perguruan tinggi kita, ini juga kepentingan agama dan Indonesia," ucapnya.
Hafiz mengungkapkan, akan ada dua calon guru besar lagi dikukuhkan kampusnya pada tahun ini.
"Sudah kita setujui dan akan diajukan," ujarnya.
Baca juga: Begini pandangan Rektor UIN Antasari terhadap dipindahnya ibukota Kalsel
Baca juga: UIN Antasari Banjarmasin bimbing karir para sarjana hingga tiga tahun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Sidang Senat Terbuka pengukuhan tiga guru besar tersebut dipimpin oleh Ketua Senat UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H A Hafiz Anshari AZ, MA dan Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H Mujiburrahman, MA.
Tiga guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Dr Zulfa Jamalie, Prof Dr Ani Cahyadi dan Prof Dr H Fathurrahman Azhari.
"Dengan dikukuhkannya tiga guru besar ini, maka UIN Antasari kini memiliki 17 guru besar," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Mujiburrahman.
Menurut dia, tiga guru besar ini dengan latar keilmuan yang berbeda, Prof Zulfa tentang ilmu sejarah dakwah, Prof Ani tentang teknologi pendidikan dan Prof Fathurrahman tentang sosiologi hukum.
"Ini ahli bidang keilmuan baru di UIN Antasari, karena memang di UIN ini ada integrasi ilmu pengetahuan moderen digabung dengan ilmu pengetahuan keagamaan," terangnya.
"Inilah yang buat UIN itu unik," ujarnya.
Dia pun mendorong para alumni S3 atau doktor di kampungnya ini yang jumlahnya ratusan untuk bisa meraih gelar guru besar selanjutnya.
"Poin penting itu kontribusinya bagi ilmu pengetahuan, pendidik mahasiswa, yang tak kalah penting bagi masyarakat di luar, jadi harusnya seorang guru besar itu jadi referensi bagi publik untuk masalah-masalah sesuai keahliannya," kata Mujiburrahman.
Sementara itu, Ketua Senat UIN Antasari Banjarmasin Prof Hafiz Anshari menyatakan, ketiga guru besar ini yang diangkat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menambah energi bagi kampusnya berkiprah di dunia pendidikan.
"Kita berharap ketiga guru besar ini menambah kualitas keilmuan di kampus ini, sekaligus memicu para dosen lainnya agar bisa berupaya maksimal meraih gelar guru besar tersebut," ujarnya.
"Semakin banyak guru besar kita miliki semakin tinggi kualitas perguruan tinggi kita, ini juga kepentingan agama dan Indonesia," ucapnya.
Hafiz mengungkapkan, akan ada dua calon guru besar lagi dikukuhkan kampusnya pada tahun ini.
"Sudah kita setujui dan akan diajukan," ujarnya.
Baca juga: Begini pandangan Rektor UIN Antasari terhadap dipindahnya ibukota Kalsel
Baca juga: UIN Antasari Banjarmasin bimbing karir para sarjana hingga tiga tahun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022