Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof. Mujiburahman di Banjarbaru, Sabtu, menyampaikan wisuda tersebut merupakan sarjana S1 yang ke-80 dan Strata Dua (S2) atau magister dan Strata Tiga (S3) atau doktor ke-50.
"Kami berharap yang di wisuda hari ini menjadi sarjana yang kreatif, tidak menunggu nasib, tapi berperan untuk bekerja yang bermanfaat untuk masyarakat," ujar Mujiburahman.
Dia pun menyampaikan peluang kerja alumni UIN Antasari Banjarmasin sejauh ini sangat bagus dengan catatan paling lama menunggu kerja hanya sekitar enam bulan setelah wisuda.
"Dari pantauan kami di lapangan, Alhamdulillah alumni kampus kami ini ada yang sudah bekerja sebelum tamat, ada yang menunggu sampai satu bulan atau paling lama itu enam bulan setelah wisuda," paparnya.
Mujiburahman optimis alumni UIN Antasari Banjarmasin tidak menjadi pengangguran, karena semangat berjuang sudah dibuktikan dengan bisa lulus belajar di sini bertahun-tahun yang tidak mudah.
"Karena mereka ini bukan sarjana abal-abal, bahkan alumni tahun ini ada 300 lebih bisa selesai dalam 4 tahun," tuturnya.
UIN Antasari Banjarmasin juga, kata Mujiburahman, tidak meninggalkan mereka meskipun sudah tamat pendidikan, namun terus dipantau hingga tiga tahun.
"Berbeda dari perguruan tinggi lainnya, kami mendampingi mereka (alumni) hingga tiga tahun," ujarnya.
Mujiburahman pun berpesan kepada seluruh alumni agar menjaga harkat dan martabat almamater UIN Banjarmasin saat kembali ke lingkungan masyarakat, karena sesuai slogan kampus "Unggul dalam keilmuan, berakhlak dalam kehidupan".
Wisuda yang dilaksanakan dua sesi pada pagi dan siang itu, UIN Antasari Banjarmasin mendapat bantuan dua unit mobil ambulans Bupati Balangan, Kalsel H Abdul Hadi.
"Terima kasih banyak kepada Bupati Balangan yang telah membantu ambulans. Awalnya kami hanya mengusulkan satu unit saja, ternyata dikasih dua," ungkap Mujiburahman.