Tepat sepekan lalu, terjadi sebuah insiden runtuhnya bangunan Alfamart yang berlokasi di Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan hingga mengakibatkan 14 orang jadi korban, sembilan diantaranya peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Di mana dari sembilan peserta BPJS Ketenagakerjaan tersebut sebanyak empat orang telah dinyatakan meninggal dunia dan lima orang lainnya masih menjalani perawatan.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan empati kepada para korban, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo turun langsung untuk menjenguk para peserta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Banjarbaru sekaligus memastikan mereka mendapatkan perawatan yang maksimal, Selasa.
"Sekali lagi kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam serta turut prihatin kepada seluruh peserta yang menjadi korban baik yang meninggal maupun yang masih dalam perawatan. Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar mereka dapat segera pulih dan mampu bekerja kembali," ucap Anggoro.
Anggoro menjamin bahwa BPJAMSOSTEK akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban hingga sembuh tanpa ada batasan biaya. Selama peserta tersebut menjalani pemulihan, BPJAMSOSTEK juga memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) selama 12 bulan sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selanjutnya 50 persen hingga dinyatakan sembuh.
Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan kerja, BPJAMSOSTEK memberikan manfaat sebesar 48 kali upah yang dilaporkan serta beasiswa bagi 2 orang anak maksimal sebesar Rp174 juta.
Semantara itu Tio Nugroho - People Development Manager Alfamart Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan terima kasihnya kepada BPJAMSOSTEK yang telah memberikan respon yang cepat serta proaktif dalam membantu proses perawatann para korban, khususnya karyawan alfamart.
"Sejauh ini komunikasi berjalan dengan baik, seluruh biaya dicover, bahkan kami kemarin mendapatkan fasilitas naik kelas, support dari BPJS Ketenagakerjaan memang luar biasa, kami tetap akan koordinasi, semoga ini bisa segera selesai dan semoga seluruhnya segera sembuh," ungkap Tio.
Kembali Anggoro menyatakan bahwa risiko kecelakaan kerja maupun kematian dapat terjadi kapan dan di mana saja. Oleh karena itu dirinya mengajak seluruh pekerja khususnya di wilayah Kalimantan Selatan untuk melindungi diri dari segala risiko tersebut dengan mendaftar menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Dengan memastikan dirinya terlindungi Jamsostek, maka risiko kerja yang mungkin timbul akan dialihkan kepada kami, pekerja dan keluarga bisa tenang menjalani pekerjaannya. Kejadian ini juga bisa menjadi contoh bahwa negara melalui BPJAMSOSTEK hadir untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia," tutup Anggoro.
Ikut mendampingi Direktur Utama BPJAMSOSTEK,Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Banjarmasin,Bunyamin Najmi menyampaikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin telah membayarkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia ambruknya bangunan Alfamart dan biaya pengobatan akan ditanggung sampai dengan para dinyatakan sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Di mana dari sembilan peserta BPJS Ketenagakerjaan tersebut sebanyak empat orang telah dinyatakan meninggal dunia dan lima orang lainnya masih menjalani perawatan.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan empati kepada para korban, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo turun langsung untuk menjenguk para peserta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Banjarbaru sekaligus memastikan mereka mendapatkan perawatan yang maksimal, Selasa.
"Sekali lagi kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam serta turut prihatin kepada seluruh peserta yang menjadi korban baik yang meninggal maupun yang masih dalam perawatan. Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar mereka dapat segera pulih dan mampu bekerja kembali," ucap Anggoro.
Anggoro menjamin bahwa BPJAMSOSTEK akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban hingga sembuh tanpa ada batasan biaya. Selama peserta tersebut menjalani pemulihan, BPJAMSOSTEK juga memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) selama 12 bulan sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selanjutnya 50 persen hingga dinyatakan sembuh.
Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan kerja, BPJAMSOSTEK memberikan manfaat sebesar 48 kali upah yang dilaporkan serta beasiswa bagi 2 orang anak maksimal sebesar Rp174 juta.
Semantara itu Tio Nugroho - People Development Manager Alfamart Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan terima kasihnya kepada BPJAMSOSTEK yang telah memberikan respon yang cepat serta proaktif dalam membantu proses perawatann para korban, khususnya karyawan alfamart.
"Sejauh ini komunikasi berjalan dengan baik, seluruh biaya dicover, bahkan kami kemarin mendapatkan fasilitas naik kelas, support dari BPJS Ketenagakerjaan memang luar biasa, kami tetap akan koordinasi, semoga ini bisa segera selesai dan semoga seluruhnya segera sembuh," ungkap Tio.
Kembali Anggoro menyatakan bahwa risiko kecelakaan kerja maupun kematian dapat terjadi kapan dan di mana saja. Oleh karena itu dirinya mengajak seluruh pekerja khususnya di wilayah Kalimantan Selatan untuk melindungi diri dari segala risiko tersebut dengan mendaftar menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Dengan memastikan dirinya terlindungi Jamsostek, maka risiko kerja yang mungkin timbul akan dialihkan kepada kami, pekerja dan keluarga bisa tenang menjalani pekerjaannya. Kejadian ini juga bisa menjadi contoh bahwa negara melalui BPJAMSOSTEK hadir untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia," tutup Anggoro.
Ikut mendampingi Direktur Utama BPJAMSOSTEK,Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Banjarmasin,Bunyamin Najmi menyampaikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin telah membayarkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia ambruknya bangunan Alfamart dan biaya pengobatan akan ditanggung sampai dengan para dinyatakan sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022