Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan sukses mewujudkan kemandirian ekonomi warga binaan dengan budi daya perikanan dan peternakan.

"Kita terus membekali berbagai kegiatan positif bagi warga binaan, di antaranya pembinaan kemandirian perikanan yang berhasil panen," kata Kepala Lapas Narkotika Karang Intan Wahyu Susetyo di Martapura, Sabtu.

Di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dengan lahan cukup luas, warga binaan terus membudidayakan berbagai jenis ikan yang menjadi salah satu program unggulan di lapas.

Salah satu jenisnya ikan gurami yang sudah dipanen, hasil dari pembinaan kemandirian perikanan di bawah Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) buah kerja sama pelatihan dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin.

Lebih kurang 1.500 ekor ikan gurami dipanen untuk memenuhi kebutuhan warga binaan Lapas Karang Intan.

Salah seorang warga binaan yang tergabung dalam program perikanan, Herri, mengungkapkan senang dan bangga atas hasil usaha dan kerja keras yang dilakukan selama ini dalam budi daya perikanan itu.

"Tentunya keterampilan budi daya perikanan ini sangat bermanfaat bagi saya untuk memulai usaha ketika bebas nanti,"  katanya.
Warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan sedang melakukan peternakan burung puyuh . (ANTARA/Firman)


Pada area peternakan, warga binaan Lapas Karang Intan juga mengembangkan budi daya burung puyuh.

"Ada 50 ekor burung puyuh diternakkan dengan per harinya bisa menghasilkan 30 hingga 35 biji telor," katanya.

Salah seorang warga binaan, Andriani, mengaku senang ketika berada di peternakan mengelola burung-burung puyuh, sehingga membuat waktu menjadi tidak berasa meskipun sesungguhnya sedang menjalani masa pidana.

“Kurang lebih sudah satu tahun ikut di peternakan, membuat saya merasa tidak sedang menjalani masa pidana," ucapnya.

Pembinaan kemandirian oleh lapas yang berada di jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan itu sebagai bagian dalam menyiapkan diri warga binaan saat bebas dan kembali ke masyarakat nantinya dapat membuka usaha sendiri atas keterampilan dan pengalaman yang telah diperoleh selama di penjara.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022