Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Ikhsan Al-Haq menyatakan, para nahkoda perahu wisata mendapat prioritas vaksinasi COVID-19.

Namun, kata dia, di Banjarmasin, Selasa, prioritas tersebut untuk program vaksinasi selanjutnya, tidak saat ini yang menjadi sasaran utama para warga lanjut usia (Lansia).

Dinyatakan Ikhsan, masuk diprioritaskan-nya para juru mudi perahu wisata atau lebih dikenal di sungai Martapura pengemudi kelotok tersebut setelah adanya pertemuan pemerintah kota dengan  Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) provinsi Kalsel.

"Jadi setelah kita berdiskusi dengan perwakilan ASITA juga dengan kelompok pelaku wisata lainnya termasuk perwakilan paguyuban juru mudi kelotok wisata, pak wali kota akhirnya membuat surat untuk memasukkan kelompok ini diusulkan menjadi target atau kelompok sasaran yang dapat jatah vaksinasi COVID-19 pada program selanjutnya," terang Ikhsan.

Bahkan, ucapnya lagi, pejabat Wali Kota Banjarmasin Akhmad Fydayeen memberi dispensasi agar para pelaku perjalanan wisata ini agar mengikuti vaksinasi umum yang digalakkan di tempat-tempat ibadah.

"Jadi mereka bisa membaur di sana, tidak berdiri sendiri, karena jumlahnya kan tidak terlalu banyak juga," papar Ikhsan.

Dia menyebutkan, untuk juru mudi atau nahkoda perahu wisata di sungai Martapura di Banjarmasin ini hanya sekitar 100 orang.

"Sebagian kan sudah ada yang berusia Lansia juga, jadi ikut program vaksinasi sekarang ini, kalau yang masih muda kita anjurkan mereka bawa keluarganya yang Lansia, sekalian ikut vaksinasi, tunjukkan saja kartu anggota, ada dispensasi lah untuk mereka," ujar Ikhsan.

Sebab ucap dia, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelaku wisata di daerah ini, tidak hanya juru mudi kelotok sangat penting diperhatikan, karena mereka sebagai penggerak roda pariwisata di daerah ini.

Banjarmasin sebagai kota seribu sungai, ujarnya, mengandalkan objek wisata berbasis sungai untuk menarik kedatangan wisata, di mana pada masa pandemi COVID-19 yang sudah satu tahun melanda dunia ini berimbas besar bagi pariwisata Banjarmasin.

"Bahkan tidak sedikit pelaku wisata atau fasilitas yang berkaitan wisata di daerah ini seperti perhotelan yang gulung tikar, sebab pendapatan hampir tidak ada akibat pukulan pandemi COVID-19 yang berkepanjangan ini," ujarnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021