Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi perhubungan meninjau Jembatan Matraman (sekitar 65 kilometer utara Banjarmasin), Kabupaten Banjar, Kamis (11/2).
"Kita perlu melihat langsung hasil pelaksanaan pembangunan jembatan sebagai pengganti Jembatan Matraman yang ambruk diterjang banjir," ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Sahrujani sebelum peninjauan.
Selain itu, untuk mengetahui kepastian pengoperasian serta tingkat keamanan atas penggunaan Jembatan Matraman tersebut," lanjut politikus senior Partai Golkar menjawab Antara Kalsel.
Pasalnya, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, keberadaan Jembatan Matraman tersebut cukup strategis.
"Karena Jembatan Matraman itu berada pada jalan nasional/trans Kalimantan poros tengah Kalsel yang bukan saja menghubungkan Banjarmasin dengan daerah hulu sungai atau "Banua Anam' provinsi tersebut, tetapi hingga provinsi tetangga, Kaltim dan Kalteng," demikian Sahrujani.
Jembatan Matraman ambruk 14 Februari 2021 dan beberapa hari kemudian langsung perbaik, tetapi lebih kurang dua pekan lempengan besi baja itu jatuh sehingga arus Banjarmasin - Banua Anam menggunakan jalan alternatif lewat Sungai Puting - wilayah Kabupaten Tapin dan Barito Kuala (Batola).
Kemudian dalam sekitar dua pekan terakhir ini sedang pembangun Jembatan Matraman dengan konstruksi Beli - bentang yang lebih panjang guna mengantisipasi ambruk karena tebing yang longsor.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel Syauqi Kamal ST MT menyatakan, Kamis (11/2) ini ujicoba operasional sehingga transportasi Banjarmasin - Banua Anam atau sebaliknya bisa lancar kembali.
"Namun daya tahan beban jembatan beli tersebut maksimal 30 ton," ujarnya rapat bersama Komisi III DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu (10/2) malam seraya mengharapkan bantuan Sutuan Polisi Lalulintas (Sat Polantas) untuk pengamanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Kita perlu melihat langsung hasil pelaksanaan pembangunan jembatan sebagai pengganti Jembatan Matraman yang ambruk diterjang banjir," ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Sahrujani sebelum peninjauan.
Selain itu, untuk mengetahui kepastian pengoperasian serta tingkat keamanan atas penggunaan Jembatan Matraman tersebut," lanjut politikus senior Partai Golkar menjawab Antara Kalsel.
Pasalnya, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, keberadaan Jembatan Matraman tersebut cukup strategis.
"Karena Jembatan Matraman itu berada pada jalan nasional/trans Kalimantan poros tengah Kalsel yang bukan saja menghubungkan Banjarmasin dengan daerah hulu sungai atau "Banua Anam' provinsi tersebut, tetapi hingga provinsi tetangga, Kaltim dan Kalteng," demikian Sahrujani.
Jembatan Matraman ambruk 14 Februari 2021 dan beberapa hari kemudian langsung perbaik, tetapi lebih kurang dua pekan lempengan besi baja itu jatuh sehingga arus Banjarmasin - Banua Anam menggunakan jalan alternatif lewat Sungai Puting - wilayah Kabupaten Tapin dan Barito Kuala (Batola).
Kemudian dalam sekitar dua pekan terakhir ini sedang pembangun Jembatan Matraman dengan konstruksi Beli - bentang yang lebih panjang guna mengantisipasi ambruk karena tebing yang longsor.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel Syauqi Kamal ST MT menyatakan, Kamis (11/2) ini ujicoba operasional sehingga transportasi Banjarmasin - Banua Anam atau sebaliknya bisa lancar kembali.
"Namun daya tahan beban jembatan beli tersebut maksimal 30 ton," ujarnya rapat bersama Komisi III DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu (10/2) malam seraya mengharapkan bantuan Sutuan Polisi Lalulintas (Sat Polantas) untuk pengamanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021