Ketua Asosiasi Petani Hidroponik Organik Tanaman Pangan dan Hortikultura (Aphothik) Kalimantan Selatan (Kalsel) Wahdiah SP MS mengajak warga masyarakat di provinsinya agar memanfaatkan pekarangan dengan tanaman hidroponik.
"Tanaman hidroponik untuk membawa atau membiasakan kita mengonsumsi makanan yang sehat, bebas dari racun pestisida ataupun insektisida yang lambat laun membahayakan kesehatan manusia," ujarnya melalui WA, Senin.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru (berjarak sekitar 35 kilometer) itu menerangkan, tanaman hidroponik tidak mesti memerlukan lahan yang luas, karena penataannya bisa dengan sistem bertingkat.
"Walau pekarangan sempit atau nyaris tidak punya pekarangan bisa melakoni tanaman hidroponik minimal untuk kebutuhan sendiri. Syukur-syukur hasilnya dapat dijual buat menambah belanja keperluan rumah tangga," ujarnya.
Menurut Wahdiah yang juga Ketua Majelis Daerah Forum HMI Wati (Forhati) Banjarbaru itu, melakukan tanaman hidroponik tidak terlalu ribet asalkan mempunyai kemauan.
"Memang perlakuan tanaman hidroponik organik agak beda dengan tanaman biasa di tanah. Tetapi kalau kita sudah memahami dan menjiwai, maka tidak terlalu merepotkan," tegasnya.
Sementara hasilnya cukup menjanjikan, karena pangsa pasar juga banyak seiring dengan kecenderungan orang ingin hidup sehat tanpa mengonsumsi makanan "unorganik" yang antara lain menggunakan racun pestisida atau insektisida.
"Mari kita hidup sehat dengan senantiasa menjaga kesehatan, mengonsumsi semaksimal mungkin makanan yang berasal dari tanaman organik atau alami, tanpa racun pestisida atau insektisida," demikian Wahdiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Tanaman hidroponik untuk membawa atau membiasakan kita mengonsumsi makanan yang sehat, bebas dari racun pestisida ataupun insektisida yang lambat laun membahayakan kesehatan manusia," ujarnya melalui WA, Senin.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru (berjarak sekitar 35 kilometer) itu menerangkan, tanaman hidroponik tidak mesti memerlukan lahan yang luas, karena penataannya bisa dengan sistem bertingkat.
"Walau pekarangan sempit atau nyaris tidak punya pekarangan bisa melakoni tanaman hidroponik minimal untuk kebutuhan sendiri. Syukur-syukur hasilnya dapat dijual buat menambah belanja keperluan rumah tangga," ujarnya.
Menurut Wahdiah yang juga Ketua Majelis Daerah Forum HMI Wati (Forhati) Banjarbaru itu, melakukan tanaman hidroponik tidak terlalu ribet asalkan mempunyai kemauan.
"Memang perlakuan tanaman hidroponik organik agak beda dengan tanaman biasa di tanah. Tetapi kalau kita sudah memahami dan menjiwai, maka tidak terlalu merepotkan," tegasnya.
Sementara hasilnya cukup menjanjikan, karena pangsa pasar juga banyak seiring dengan kecenderungan orang ingin hidup sehat tanpa mengonsumsi makanan "unorganik" yang antara lain menggunakan racun pestisida atau insektisida.
"Mari kita hidup sehat dengan senantiasa menjaga kesehatan, mengonsumsi semaksimal mungkin makanan yang berasal dari tanaman organik atau alami, tanpa racun pestisida atau insektisida," demikian Wahdiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021