Omset pedagang yang tergabung di Pasar Wadai (pasar makanan khas) Ramadhan online yang digelar Pemerintah Kota Banjarmasin selama Ramadhan 1441 hijriah mencapai Rp2,6 miliar.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin Sabtu mengatakan, dari informasi terhimpun, Pasar Wadai Ramadhan online yang diikuti sekira 182 pedagang itu berhasil mengumpulkan omset sebesar Rp2,6 miliyar lebih.
Pasar Wadai Ramadhan ini dibuka via daring oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di awal Ramadhan dan berakhir Jumat (22/05) yang ditutup secara resmi ditutup dengan metode yang sama.
Pelaksanaan Pasar Wadai Online ini dilakukan, karena Pemerintah Kota Banjarmasin meniadakan bazar pasar wadai yang digelar setiap tahun di beberapa lokasi di Kota Seribu Sungai ini.
Sehingga agar para pedagang dan UMKM masih tetap bisa berjualan, Pemkota Banjarmasin memfasilitasi penjualan daring melalui fasilitas media sosial milik Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin.
Hasilnya, sangat membantu para pedagang dengan keuntungan yang tidak kalah dengan saat melaksanakan bazar.
Baca juga: HSS ganti Pasar Ramadhan terbuka dengan daring
Baca juga: Sikapi situasi terkini di HSS, Pasar Ramadhan terbuka diganti secara online
Sehingga, rata-rata pelaku bisnis kuliner di pasar tersebut ingin fasilitas media sosial milik SKPD tersebut tidak ditutup, sehingga mereka tetap bisa berjualan.
Menurut Ibnu, menanggapi keinginan para pelaku usaha tersebut, pihaknya memutuskan, pasar wadai online ini tetap bisa dilaksanakan dengan sejumlah perbaikan dan evaluasi.
“Sesuai dengan harapan pian-pian para pedagang, baik yang di paguyuban ataupun kepada 182 pedagang lainnya agar pasar wadai ini tetap buka setelah bulan suci Ramadhan, maka pasar online ini tetap bisa jalan dengan sejumlah evaluasi, perbaikan dan lain sebagainya,” jelasnya.
Apabila ada pengiriman barang ke luar daerah, lanjutnya, para pedagang harus lebih memperhatikan kemasan yang lebih disempurnakan lagi.
"Kalau bisa kami tetap bisa berjualan dengan menggunakan fasilitas yang ada pak,” ujar Husni Naparin pedagang asal Banjarmasin yang bermukim di Malaysia, saat berdialog dengan H Ibnu Sina bersama Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, H Ikhsan Alhaq.
Dijelaskan H Ikhsan Alhaq, sesuai dengan masukan dan harapan dari para pedagang, serta atas restu dari Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, pascaRamadhan, pasar wadai online bisa dilanjutkan dengan memperhatikan beberapa catatan.
“Tentu ada beberapa catatan kita agar bisa melangsungkannya seperti itu, pertama, tentunya apa yang dijual harus higienis, artinya dari sisi kesehatan juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan seperti tidak menggunakan bahan pengawet,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap, bila pasar wadai online tetap buka, nantinya tidak ada keterlambatan dalam proses pengiriman pesanan, dan nilai jual barang tidak terlalu tinggi, karena dalam hal ini Pemerintah Kota tidak mengambil keuntungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin Sabtu mengatakan, dari informasi terhimpun, Pasar Wadai Ramadhan online yang diikuti sekira 182 pedagang itu berhasil mengumpulkan omset sebesar Rp2,6 miliyar lebih.
Pasar Wadai Ramadhan ini dibuka via daring oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di awal Ramadhan dan berakhir Jumat (22/05) yang ditutup secara resmi ditutup dengan metode yang sama.
Pelaksanaan Pasar Wadai Online ini dilakukan, karena Pemerintah Kota Banjarmasin meniadakan bazar pasar wadai yang digelar setiap tahun di beberapa lokasi di Kota Seribu Sungai ini.
Sehingga agar para pedagang dan UMKM masih tetap bisa berjualan, Pemkota Banjarmasin memfasilitasi penjualan daring melalui fasilitas media sosial milik Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin.
Hasilnya, sangat membantu para pedagang dengan keuntungan yang tidak kalah dengan saat melaksanakan bazar.
Baca juga: HSS ganti Pasar Ramadhan terbuka dengan daring
Baca juga: Sikapi situasi terkini di HSS, Pasar Ramadhan terbuka diganti secara online
Sehingga, rata-rata pelaku bisnis kuliner di pasar tersebut ingin fasilitas media sosial milik SKPD tersebut tidak ditutup, sehingga mereka tetap bisa berjualan.
Menurut Ibnu, menanggapi keinginan para pelaku usaha tersebut, pihaknya memutuskan, pasar wadai online ini tetap bisa dilaksanakan dengan sejumlah perbaikan dan evaluasi.
“Sesuai dengan harapan pian-pian para pedagang, baik yang di paguyuban ataupun kepada 182 pedagang lainnya agar pasar wadai ini tetap buka setelah bulan suci Ramadhan, maka pasar online ini tetap bisa jalan dengan sejumlah evaluasi, perbaikan dan lain sebagainya,” jelasnya.
Apabila ada pengiriman barang ke luar daerah, lanjutnya, para pedagang harus lebih memperhatikan kemasan yang lebih disempurnakan lagi.
"Kalau bisa kami tetap bisa berjualan dengan menggunakan fasilitas yang ada pak,” ujar Husni Naparin pedagang asal Banjarmasin yang bermukim di Malaysia, saat berdialog dengan H Ibnu Sina bersama Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, H Ikhsan Alhaq.
Dijelaskan H Ikhsan Alhaq, sesuai dengan masukan dan harapan dari para pedagang, serta atas restu dari Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, pascaRamadhan, pasar wadai online bisa dilanjutkan dengan memperhatikan beberapa catatan.
“Tentu ada beberapa catatan kita agar bisa melangsungkannya seperti itu, pertama, tentunya apa yang dijual harus higienis, artinya dari sisi kesehatan juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan seperti tidak menggunakan bahan pengawet,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap, bila pasar wadai online tetap buka, nantinya tidak ada keterlambatan dalam proses pengiriman pesanan, dan nilai jual barang tidak terlalu tinggi, karena dalam hal ini Pemerintah Kota tidak mengambil keuntungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020