Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan,  memastikan mulai besok (Selasa, 28/4) atau hari ke-5 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau COVID-19 mulai disalurkan bantuan sembako.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Iwan Ristianto di Banjarmasin, Senin, ada sebanyak 30 ribu paket sembako yang akan dibagikan Pemkot Banjarmasin secara bertahap sejak Selasa (28/4).

Bantuan sembako itu, ucapnya, akan disalurkan per kelurahan secara bertahap, melalui tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah bekerja sama dengan pemerintah kota untuk penyedia bahan pokok.

Ketiga perusahaan BUMN itu adalah Perusahaan Perdagangan Indonesia, pertani dan Bulog.
Baca juga: UPZ Bank Kalsel berikan bantuan sembako warga terdampak COVID-19
Baca juga: Santuni warga pesisir terdampak COVID-19
Baca juga: Dekranas balas bantu perajin masker di Amuntai
Iwan Ristianto mengatakan, pembagian sembako baru disalurkan dikarenakan dari dari kelurahan yang dihimpun oleh RT harus divalidasi dulu, agar tidak tumpang tindih dengan data penerima bantuan dari pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya.

"Data dari Kelurahan kami validasi dulu agar tidak ada penerima bantuan ganda. Selain itu, semua bantuan dari Pemkot Banjarmasin harus jelas pertanggung jawabannya, sehingga kami harus hati-hati dalam menyalurkan bantuan," ucapnya.

Dijelaskan dia, setiap Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan paket sembako dan uang tunai Rp250 ribu, dengan total penerima bantuan mencapai 30 ribu KK.

"Bagi warga yang tidak terdata bisa datang ke Dinas Sosial Banjarmasin. Nanti akan kami validasi apakah berhak menerima bantuan atau tidak," bebernya.

Karena menurut dia, tidak semua warga yang berhak mendapatkan bantuan ini, di mana katagori bagi warga yang sangat terdampak saja, seperti kehilangan pekerjaan saat terjadinya bencana wabah virus COVID-19.

"Warga yang rentan miskin, karena kehilangan pekerjaan atau dirumahkan atau di PHK akibat diterapkannya PSBB ini, hingga ekonomi mereka menjadi sangat sulit," paparnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020