Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Pusat mengapresiasi para perajin atau pelaku usaha pembuatan masker kain diberbagai daerah atas partisipasi mereka dalam pencegahan wabah Virus Corona Diserse (COVID 19) dengan memberikan bantuan paket sembako kepada mereka.

Ketua Dekranasda Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid di Amuntai, Senin mengatakan, bantuan Dekrasda sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para perajin masker karena turut membantu pemerintah dalam menggaungkan penggunaan masker ditengah wabah COVID 19 kepada masyarakat.

"Apalagi kita masyarakat kesulitan mendapatkan masker di apotik dan toko, sehingga adanya para perajin masker sangat membantu baik pemerintah maupun masyarakat," ujar Anisah.

Sebanyak tiga orang perajin mewakili tiga kecamatan menerimakan bantuan paket sembako yang diserahkan Anisah dan Ketua Bhayangkari HSU Ny Dinar Pipit Subiyanto serta Kadisperindagkop Akhmad Redhani Effendi di halaman kantor Bupati HSU, Senin (20/4).
 
Ketua Bhayangkari HSU Ny Dinar Pipit Subiyanto turut menyerahkan bantuan sembako dari Dekranas Pusat kepada Perajin Masker. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Anisah berterima kasih kepada Dekranasda Pusat yang telah memberi perhatian dan memberikan bantuan berupa sembako kepada pengrajin-pengrajin masker didaerahnya.

"Bantuan dalam bentuk apa pun akan sangat membantu meringankan kehidupan masyarakat di tengah Pandemi COVID 19 dimana ruang gerak untuk beraktivitas agak terbatasi," kata Anisah.
 
Adapun perajin masker yang menerima bantuan berasal dari tiga kecamatan yakni perajin dari Desa Kaludan Kecil Kecamatan Banjang, Desa Pulau Damar.Kecamatan Amuntai Tengah dan Desa Pulau Tambak Kecamatan Amuntai Selatan.
 
. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Anisah menyampaikan berdasarkan data dari Disperindagkop dan UKM sebanyak 11 buah usaha produksi masker berkembang di  Kecamatan Amuntai Tengah sebanyak tiga kelompok usaha , Amuntai Selatan dua kelompok, Danau Panggang tiga kelompok, Sungai Pandan satu kelompok dan Haur Gading sebanyak dua kelompok.

"Setiap hari para produsen masker bisa memproduksi 50 pcs hingga 250 pcs perharinya dengan harga jual per buah Rp8000," terang Anisah.

Anisah berkata tidak ada.alasan warga tidak mengenakan masker saat bepergian keluar rumah, karena produk masker kain buatan lokal kini sudah bertebaran dijual di warung dan toko.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020