Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan memutuskan meliburkan kuliah tatap muka sejak 17 sampai 29 Maret terkait merebaknya virus corona atau COVID-19.
Keputusan meliburkan perkuliahan di kampus tersebut sesuai surat edaran yang disampaikan Humas UIN Antasari Banjarmasin kepada Antara Kalsel, Senin.
Surat edaran yang berbunyi tentang upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin tersebut ditandatangani langsung Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Mujiburahman.
Ada 15 poin yang disampaikan pada surat edaran yang diklaim hasil rapat pimpinan UIN Antasari Banjarmasin sejak 14--16 Maret tersebut.
Diantaranya poin tersebut bahwa perkuliahan akan dilaksanakan secara online atau daring, di mana pula para mahasiswa diminta tidak melakukan kontak fisik, demikian juga melaksanakan kumpul-kumpul.
Baca juga: Wawali harapkan UIN Antasari perkuat Banjarbaru Kota Pendidikan
Baca juga: Sebanyak 84 mahasiswa UIN, KKN di wilayah Pegunungan Meratus HST
Baca juga: Pengurus KM-HSS UIN Antasari Banjarmasin periode 2020-2021 dilantik
Selain itu, perpustakaan kampus juga ditutup untuk tempat membaca, hanya melayani peminjaman dan pengembalian buku yang dipinjam.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin juga melarang bagi dosen atau lainnya untuk berpergian ke luar daerah dan luar negeri.
Demikian juga mengundang peserta atau narasumber dari luar daerah, karena semua kegiatan kampus diminta ditunda hingga batas yang ditentukan nantinya.
Selain menghimbau semua keluarga besar kampus untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, Rektor UIN Antasari juga meminta adanya tempat cuci tangan di kampus.
"Kita harap ini jadi perhatian bersama, moga kita selalu dihindarkan dari segala musibah, khususnya virus Corona ini," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Mujiburahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Keputusan meliburkan perkuliahan di kampus tersebut sesuai surat edaran yang disampaikan Humas UIN Antasari Banjarmasin kepada Antara Kalsel, Senin.
Surat edaran yang berbunyi tentang upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin tersebut ditandatangani langsung Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Mujiburahman.
Ada 15 poin yang disampaikan pada surat edaran yang diklaim hasil rapat pimpinan UIN Antasari Banjarmasin sejak 14--16 Maret tersebut.
Diantaranya poin tersebut bahwa perkuliahan akan dilaksanakan secara online atau daring, di mana pula para mahasiswa diminta tidak melakukan kontak fisik, demikian juga melaksanakan kumpul-kumpul.
Baca juga: Wawali harapkan UIN Antasari perkuat Banjarbaru Kota Pendidikan
Baca juga: Sebanyak 84 mahasiswa UIN, KKN di wilayah Pegunungan Meratus HST
Baca juga: Pengurus KM-HSS UIN Antasari Banjarmasin periode 2020-2021 dilantik
Selain itu, perpustakaan kampus juga ditutup untuk tempat membaca, hanya melayani peminjaman dan pengembalian buku yang dipinjam.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin juga melarang bagi dosen atau lainnya untuk berpergian ke luar daerah dan luar negeri.
Demikian juga mengundang peserta atau narasumber dari luar daerah, karena semua kegiatan kampus diminta ditunda hingga batas yang ditentukan nantinya.
Selain menghimbau semua keluarga besar kampus untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, Rektor UIN Antasari juga meminta adanya tempat cuci tangan di kampus.
"Kita harap ini jadi perhatian bersama, moga kita selalu dihindarkan dari segala musibah, khususnya virus Corona ini," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Mujiburahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020