Berada jauh di pedalaman pulau Kalimantan, tidak menggetarkan dr Ismawati dalam melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Di wilayah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Dr Ismawati adalah mitra kerja BPJS Kesehatan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Dokter Praktik Mandiri, yang melayani sekitar 3.000 peserta JKN-KIS. 

Kamis (15/8) lalu, kinerja Dr Ismawati mendapat apresiasi dan diganjar sebagai role model Dokter Praktik Mandiri terbaik di Indonesia yang melayani peserta JKN-KIS, dalam ajang BPJS Kesehatan Award.

Baca juga: BPJS Kesehatan : Penurunan tipe rumah sakit untuk pastikan pelayanan kesehatan

Kinerja dr Ismawati sangat baik dilihat dari capaian angka kontak dengan peserta yang mencapai 217 permil. Artinya sebanyak 217 dari 1.000 peserta melakukan kontak dengan dr. Ismawati, baik peserta mendapatkan pelayanan kesehatan kuratif maupun promotif preventif dan rehabilitatif. 

Kinerja rasio rujukan non spesialistik 0%, rasio peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) berkunjung sebesar 79%, sehingga capaian rasio rujukan total hanya sebesar 9% (Juni 2019). Artinya, sebagian besar pelayanan kesehatan efektif terselesaikan tanpa harus dirujuk ke rumah sakit.

Dari sisi kepatuhan, dr. Ismawati menunjukkan bahwa pihaknya telah memenuhi 96 persen persyaratan yang ditetapkan regulasi, salah satunya kelengkapan Surat Izin Praktik (SIP).

Baca juga: Peserta JKN diimbau mengambil obat lebih awal sebelum musim mudik

Dr. Ismawati juga telah mencapai nilai WTA (KESSAN) lebih dari 85, dan telah melaksanakan program rujuk balik. dr Ismawati juga telah menggunakan sistem antrian untuk meningkatkan layanan kepada Peserta. 

"Kehadiran Program JKN-KIS telah memacu fasilitas kesehatan di Indonesia untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan mutu layanan," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris kala mengunjungi lokasi dr Ismawati di Kabupaten Balangan, Sabtu, (31/8). 

Pihaknya sangat mengapresiasi semangat dr Ismawati yang telah konsisten memberikan pelayanan terbaik dan mempermudah pasien JKN-KIS dalam mengakses layanan kesehatan. Dia juga berharap hal ini bisa menjadi inspirasi bagi fasilitas kesehatan lainnya.

Baca juga: Luhut tegaskan bantuan asuransi China sebatas saran

Menurutnya, pemilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), penerima penghargaan BPJS Kesehatan Award Tahun 2019 dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari seleksi seluruh FKTP yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Usai melewati tahapan seleksi di tingkat Kantor Cabang, Kedeputian Wilayah, hingga tingkat pusat. FKTP yang lolos seleksi selanjutnya mendapat kunjungan dari tim juri eksekutif untuk menilai kondisi riil di lapangan. 

Baca juga: Libur Lebaran 2019, BPJS Kesehatan pastikan layanan peserta JKN-KIS tetap prima

Adapun hal-hal yang menjadi kriteria penilaian FKTP meliputi pemenuhan SIP dokter/dokter gigi secara berkesinambungan, kepatuhan dalam klaim sesuai ketentuan, pemenuhan SIP bidan, pengelolaan Program Rujuk Balik (PRB), peningkatan hasil rekredensialing, kepatuhan dalam pelayanan tanpa urun biaya, peningkatan hasil WTA, capaian hasil KBK, dan rasio rujukan.

Selain itu, kriteria penilaian juga mencakup desain atau penatalaksanaan ruang layanan peserta, inovasi FKTP (khususnya dalam sistem antrian dan sistem pelayanan), serta pemanfaatan teknologi atau digitalisasi dalam pengelolaan layanan.

Saat kunjungan Direktur Utama BPJS Kesehatan itu juga turut dihadiri Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
dr Ismawati dr Ismawati saat mendapatkan kunjungan dari Direktur Utama BPJS Kesehatan dan jajaran (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019