Cabai Hiyung selain diolah produk berupa sambel dan abon, kini ada olahan baru dengan bahan dasar cabai yang terkenal dengan kepedasannya tersebut, yakni permen cabai Hiyung.

Penggagas inovasi permen cabai Hiyung, Dila (21) mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru mengatakan bahwa gagasan tersebut timbul saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hiyung.
Baca juga: Harga Cabai Hiyung petani capai 70 ribu perkilogram

"Tentu tidak semua orang suka pedas, tapi tentu cabai Hiyung membuat kita penasaran akan kepedasannya, dari sana saya ingin memiliki inovasi bagi orang yang tidak suka pedas tapi bisa merasakan sensai cabai Hiyung," ujarnya di Rantau.

Di akuinya, walau sensai pedasnya cabai Hiyung berkurang saat diolah permen, namun rasa pedasnya tetap terasa namun tetap bisa di nikmati.

"Iya tentu berkurang kepedasannya, karena dalam pengolahannya, cabai hiyung yang sudah di haluskan di campur dengan gula," ujarnya lagi.

Dijelaskan Dila, permen cabai Hiyung sendiri sudah diperkenalkannya saat Tapin Art Festival 2019 kemaren, dan beragam tanggapan masyarakat yang tentunya menjadi motivasi tersendiri buatnya dan masyarakat petani cabai Hiyung.
Baca juga: Cabai Hiyung Bawa Bupati Tapin Raih Penghargaan Antara 2018

"Tentu masih banyak yang harus kita perbaiki dari olahan permen ini, seperti teksturnya dan kemasannya," ujarnya.

Ditambahkan Ketua Kelompok Petani Cabai Hiyung Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengan, Junaidi berharap inovasi olahan permen cabai Hiyung ini bisa diterima oleh masyarakat.
Baca juga: Artikel : Tambang Baru Tapin itu bernama cabai hiyung

"Tentu dengan banyaknya inovasi olahan cabai Hiyung ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Hiyung," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019