Banyaknya permintaan cabai Hiyung di pasaran, membuat harga cabai yang berasal dari Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin tersebut meroket.

Junaidi, Petani sekaligus ketua kelompok petani cabai Hiyung Sinar Baru mengatakan, saat ini harga cabai yang terkenal dengan kepedasannya tersebut mencapai Rp65 ribu hingga Rp70 ribu perkilogram.

"Harga Rp65 ribu hingga Rp70 ribu perkilogramnya itu harga dari petani, kalau sudah masuk pasaran bisa mencapai Rp100 ribu gingga Rp120 ribu per ribu pekilogramnya," ujarnya.

Diakuinya, walau harga dari petani cukup tinggi, namun permintaan dari pembeli tetap tinggi, bahkan sudah banyak yang pesan jauh-jauh hari.

"Iya ditempat saya saja sudah banyak yang pesan cabai Hiyung ini, bahkan dari luar pulau," ujarnya lagi.

Diceritakan Junaidi, dari hasil bertani cabai Hiyung ini, tidak sedikit petani bisa berangkat umroh setiap tahunnya.

"Bayangkan kalau satu petani sini punya lahan dengan pohon cabai Hiyung mencapai 2 ribu pohon, dan dalam sekali musim tanam bisa panen sebanyak 24 hingga 35 kali panen, sekali panen bisa menghasilkan 50 kg lebih cabai Hiyung," ujarnya lagi.

Sebelumnya Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan bahwa pihaknya akan terus menjaga kelestarian cabai hiyung, karena hal tersebut adalah tanggung jawab semua.

"Kita juga sudah memiliki produk olahan dengan bahan dasar cabai Hiyung, yakni abon cabai dan sambel kemasan cabai hiyung, dan sudah masuk pasar retail modern," ujarnya.

Diketahui Cabai Rawit Hiyung adalah varietas lokal dan telah di daftarkan pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 09/PLV/2012 tanggal 12 April 2012.

Cabai yang sebenarnya berasal dari Desa Linuh, Kecamatan Bungur tersebut di bawa dan ditanam oleh Khalilurrahman atau dikenal dengan Pak Barjo, yang berhasil mengembangkan cabai rawit Hiyung di Desa Hiyung dan dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat yang dulunya hanya pencari kayu galam.

Keunggulannya cabai rawit Hiyung antara lain memiliki tingkat kepedasan yang tinggi dengan kadar capsaicin mencapai 94.500 ppm atau 17 kali lipat dari cabai biasanya, dan mempunyai daya simpan yang cukup lama (10-15 hari pada suhu ruangan).

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019