Petani di seluruh wilayah provinsi Kalimantan Selatan diimbau memanfaatkan potensi lahan rawa sebagai areal pertanian sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di provinsi tersebut.
Imbauan itu disampaikan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Muhrizal Sarwani di Banjarbaru, Minggu."Lahan rawa yang tersebar hampir di seluruh Kalsel menyimpan potensi besar yang dapat dikembangkan menjadi areal pertanian sehingga potensi itu harus bisa dimanfaatkan petani secara optimal," ujarnya.
Menurut dia, luas lahan rawa baik pasang surut maupun lebak di "Bumi Lambung Mangkurat" itu mencapai 500 ribu hektare dan menyebar hampir di seluruh kabupaten di provinsi setempat.Ia menyebutkan, lahan rawa pasang surut paling banyak terdapat di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut sehingga masih sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai areal pertanian.
Lahan rawa lebak tersebar di kawasan "Banua Anam" mulai dari Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU) termasuk beberapa kawasan di Kabupaten Banjar.Ia mengatakan, produktivitas lahan rawa saat ini hanya sekitar 2,6 hingga 3,9 ton per hektare dengan Indeks Pertanaman (IP) hanya 0,66, padahal potensi hasilnya bisa mencapai 4,0 hingga 7,0 ton perhektare.
"Potensi itu lah yang semestinya bisa dimanfaatkan petani sehingga produktivitas padi semakin meningkat dan berdampak pada semakin kuatnya ketahanan pangan baik bagi masyarakat lokal maupun nasional," ujarnya.Ditambahkan, pihaknya melalui Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balitra) Banjarbaru sudah berhasil mengembangkan varietas padi lokal lahan rawa yang bisa ditanam di areal pertanian lahan rawa.
"Varietas padi lokal lahan rawa yang sudah dikembangkan sebanyak 130 jenis, dan khusus di Kalsel sudah ada varietas Margasari yang cukup banyak ditanam petani di areal pertanian lahan rawa," katanya.Menteri Pertanian Suswono saat membuka Pekan Pertanian Rawa Nasional (PPRN) I di Balitra Banjarbaru Selasa (12/7) mengatakan, luas lahan rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta hektare yang tersebar pada 11 provinsi.
Namun, pemanfaatannya masih belum optimal padahal terdapat 9,5 juta hektare lahan rawa yang potensial dikembangkan menjadi areal pertanian untuk mendukung ketahanan pangan yang terancam akibat perubahan iklim."Lahan rawa baik pasang surut maupun lebak merupakan salah satu sumberdaya alternatif yang potensial untuk mendukung ketahanan pangan sehingga potensinya harus dimanfaatkan optimal," ujar menteri.(Rzl/A)