Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Achmad Fikry bersilaturahmi dengan anggota Ikatan Mualim Masjid dan Langgar (Ikmasil) se Kabupaten HSS, bertempat di aula Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (PB Kesbangpol).
Kepala Badan PB Kesbangpol HSS Efran, di Kandangan Kamis (16/5), mengatakan silaturahmi ini rutin setiap tahun dua kali diselenggarakan Badan PB Kesbangpol HSS, sebagai wujud hubungan baik antara pemerintah dengan tokoh masyarakat, alim ulama dan tokoh agama serta mualim mesjid dan langgar.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka upaya menjaga situasi politik, keamanan, ketertiban dan ketenangan masyarakat dalam melaksanakan ibadah dibulan suci ramadhan 1440 Hijriyah pasca pemilu tahun 2019," katanya, saat menyampaikan laporan.
Baca juga: Silaturrahmi Ikmasil tingkatkan nuansa keluargaan dan situasi kondusif daerah
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan pihaknya berharap para mualim mesjid dan langgar dapat menjembatani dan menyampaikan himbauan-himbauan pemerintah, terutama terkait dengan hasil pelaksanaan Pemilu 2019.
Dijelaskan dia, para mualim mesjid dan langgar agar bisa turut menjaga situasi dan kondisi di masyarakat pasca pemilu, begitupun karena sebentar lagi dilaksanakan penetapan oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang.
Kepada anggota Ikmasil, diiingatkannya dapat menghimbau masyarakat untuk bisa menerima apa saja yang nantinya menjadi keputusan KPU dan dengan berkat pesan yang disampaikan Ikmasil kepada masyarakat, masyarakat HSS dapat tetap aman, tenang dan kondusif.
Baca juga: Fikry harapkan bantuan bisa lebih cepat sampai
"Hasil Pemilu nantinya tentunya ada yang puas dan ada yang tidak puas, dan kami meminta masyarakat agar menghormati terhadap proses yang berlangsung dan bisa menggunakan media sosial secara arif dan bijaksana," katanya.
Ditambahkan dia, Ikmasil dapat pula berperan dalam memberikan pengertian di tengah masyarakat terhadap kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah, provinsi dan pusat, sehingga persoalan yang muncul dapat diluruskan termasuk masalah Sungai Amandit yang merupakan ranah provinsi dan pusat.