Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyebut ada sekitar 15.000 hektare lahan ekstensifikasi garam yang tersedia di Aceh sehingga program untuk meningkatkan produksi garam bisa dilakukan baik di barat maupun timur Indonesia.
"Kita baru dapat berita kalau di Aceh ada lahan sekitar 15.000 hektare untuk program ekstensifikasi garam," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono dalam acara silaturahmi jelang Ramadhan di Jakarta, Kamis.
Pemerintah melakukan program ekstensifikasi untuk produksi garam di mana pembukaan lahan baru untuk peningkatan produksi garam difokuskan di beberapa daerah wilayah timur Indonesia seperti di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan.
"Ekstensifikasi garam ke daerah timur, sudah mulai panen. Dengan ini (lahan di Aceh), sisi barat juga bisa dikembangkan," katanya.
Agung menuturkan produksi garam hanya sekitar 2,2 juta ton per tahun, yang hanya mampu memenuhi separuh kebutuhan nasional yang mencapai sekitar 4,4 juta ton per tahun.
Dengan demikian, perlu dilakukan upaya peningkatan produksi garam salah satunya dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Upaya intensifikasi dilakukan untuk mendorong produktivitas di lahan garam eksisting sementara ekstensifikasi dilakukan dengan membuka lahan-lahan garam potensial baru di sejumlah wilayah.