Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan membangun satu kawasan pelestarian tanaman khas daerah itu.
"Tanaman khas daerah itu antara lain ulin (kayu besi) keruing atau meranti, sungai, sintuk, bangkirai, kupang dan tanaman lainnya," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, drh Rusmin A kepada ANTARA di Banjarmasin, Jumat.
Ketika ditanya di sela-sela penanaman puluhan pohon penghijauan menandai mulainya penanaman satu miliar pohon di Banjarmasin, Rusmin menjelaskan, selain kayu khas juga ditanam pohon buah-buah khas Kalimantan, seperti kasturi, lahung, binjai, maritam, rukam, rambai, ramania dan buah lainnya.
Lokasi yang dipilih untuk pelestarian tersebut adalah di lahan Kamboja yang menjadi lokasi ruang terbuka hijau (RTH) kota, karena lahan tersebut seluas 4,2 hektare.
Dengan adanya lokasi tanaman langka bukan saja bisa menjadi lokasi penelitian, tetapi juga bisa menjadi objek wisata, sebab biasanya wisatawan sangat tertarik dengan aneka tanaman khas.
Menurutnya, RTH Kamboja akan menjadi ikon lingkungan kota dan sekarang sekitar 60 persen dari luas wilayah sudah ditanami pohon penghijauan dan pengaturan pertamanan.
Ia berharap lokasi RTH Kamboja bukan saja sebagai paru-paru kota sekaligus menjadi daya tarik bagi kota ini, makanya di lokasi tersebut dibenahi pula dengan lampu-lampu hias, dan fasilitas pengunjung lainnya.
Menyinggung program penanaman semiliar pohon, ia menyebutkan terus dikerjakan untuk menghijaukan kota, dengan terus melakukan penanaman dan sekarang sudah 350 pohon sudah ditanam,
Penanaman pohon semiliar pohon tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Iwan Ansari dan didampingi Unsur Muspida, seperti Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan, Kapolresta Banjarmasin .
Tanaman Khas Dilestarikan
Jumat, 7 Desember 2012 10:01 WIB