Barabai (ANTARA) - Kain sasirangan dengan desain warna alami dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mendapat perhatian dan paling diminati oleh para pengunjung Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) yang berlangsung di siring menara pandang Banjarmasin.
Acara yang digelar Pemprov Kalsel itu berlangsung sejak tanggal 6 hingga 10 Maret 2019 dengan menampilkan berbagai macam motif dan kerajinan sasirangan dari berbagai daerah di bawah binaan Dewan kerajinan daerah (Dekranasda).
Ketua Dekranasda HST Hj Ernawaty Chairansyah menyampaikan, pada event tahunan ini pihaknya menampilkan motif desain sasirangan warna alami yang ternyata banyak peminatnya.
Motif kain sasirangan dengan warna alami terlihat lebih kalem dan lembut karena bahan-bahan pembuat warnanya diambil dari alam seperti daun, pohon dan buah-buahan serta ramah lingkungan.
Ernawati mengungkapkan, pihaknya terus mendukung UKM yang mengembangkan kain sasirangan di Kabupaten HST.
Karena menurutnya, potensi pasar kain sasirangan saat ini sangat besar jika dengan tekun dikembangkan. Tidak hanya mampu sebagai penghasilan keluarga namun juga bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Gelaran Banjarmasin Sasirangan Festival sendiri merupakan apresiasi dan pelestarian kain warisan tradisional masyarakat Kalsel.
Selain itu, juga memiliki nilai promosi ke pentas nasional dan internasional dengan aspek pemberdayaan sektor ekonomi melalui penciptaan Wira Usaha Baru (WUB).
Event tahunan itu sekarang sudah memasuki tahun ke tiga dengan tema "Sasirangan to the world" dan sub tema "Harmoni warna-warni budaya nusantara".
Adapun rangkaian kegiatan pada tahun ini adalah meliputi Sasirangan Experience, Lomba Karnaval dan Parade Massal Sasirangan, Fashion Show on The River, BSF Exhibition, Workshoop, Food Festival, serta berbagai lomba dan hiburan.