"Lauching saluran irigasi yang sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi wilayah pertanian ini menjadi kado istemewa Harjad HST ke 59 tahun," kata Chairansyah.
Menurutnya, dengan dimanfaatkannya saluran irigasi ini, petani bisa bercocok tanam tiga kali dalam setahun melalui pembinaan dan manajemen kelompok Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan baik agar tidak menimbulkan masalah atau rebutan air.
"Tantangan kita ke depan adalah menata air jaringan sekunder ini dengan membangun saluran tersier agar bermanfaat secara maksimal kepada petani," katanya.
Kepala Proyek dari PT Waskita, Poerwanto pada laporannya menyampaikan sunga Batang Alai adalah salah satu anak sungai Negara yang berada di HSTdan berasal dari gunung Batugaling dan Binturung.
Sungai Batang Alai yang melintas di sebelah utara Kota Barabai sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk irigasi, perikanan dan air minum. Daerah Irigasi Batang Alai juga mempunyai potensi besar kurang lebih 8.000 hektar terletak disebelah kiri dan kanan Sungai Batang Alai dan sekitar 5.000 hektar berada di sebelah kiri dan 3.000 hektar berada di sebelah kanan sungai.
"Dari potensi itu, daerah irigasi yang dapat diairi oleh ketersediaan air (debit andalan 80 persen) adalah seluas kurang lebih 5.000 hektar, yakni 2.000 hektar di sebelah kanan sungai dan 3.000 di sebelah kiri sungai," katanya.
Dari data teknis hasil pembangunan jaringan irigasi batang alai yaitu saluran rimer yaitu salauran induk Batang Alai sepanjang 3,80 kilo meter, saluran sekunder untuk wilayah kiri sepanjang 30,2 kilo meter dan sekunder wilayah kanan sepanjang 21,9 kilo meter serta bangunan pelengkap 113 buah.
"Semoga dapat dimanfaatkan dan di jaga dengan baik oleh masyarakat HST dan digunakan untuk menunjang pertanian serta sebagai kado terindah HUT HST ke 59," katanya.
Baca juga: Peringatan hari jadi HST diwarnai 'percobaan pembacokan'
Baca juga: Tiga Kabupaten di Kalsel terima DIPA Anggaran 2019
Baca juga: Umat Kristen protestan se Banua Anam rayakan natal di HST
