Banjarmasin, (Antaranews Kalsel - Pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin dijaga ketat, bahkan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina sendiri tidak diperbolehkan masuk ke ruangan tes.
"Sepentas kita liat pelaksanaan tes CPNS di hari pertama ini berjalan cukup lancar, meskipun kita tidak dibolehkan masuk melihatnya secara langsung," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat memantau pelaksanaan tes CPNS di SMA 3 Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, sesuai ketentuannya, pelaksanaan tes CPNS ini dilakukan sistem komputerisasi atau daring, ada tiga titik yang disediakan untuk pelaksanannya ini.
"Titik-titik pelaksanaannya ada di SMA 1, SAM 2 dan SMK 1 Banjarmasin," ujarnya.
Pelaksanaan tes CPNS ini akan dilaksanakan selama lima hari, sebab jumlah peserta yang mendaftarkan diri sebanyak 5.224 orang.
"Karena keterbatasan peralatan komputerisasinya, maka pelaksanannya dilaksanakan bergiliran, sekitar seribu orang setiap harinya," papar Ibnu Sina.
Menurut dia, dari laporan dihari pertama pelaksanaan ini, dinyatakan ada tiga orang pendaftar yang dinyatakan gugur, sebab tidak datang dijadwalnya yang bersangkutan harus mengikuti tes tersebut.
"Kita harap yang lain tetap semangat mengikuti tes ini, sehingga cita-citanya terwujud jadi abdi negara," tuturnya.
Menurut dia, pelaksanaan tes CPNS ini sangat trasparan, semua peserta bisa melihat hasilnya langsung dari ujian yang mereka kerjakan, sebab nilainya akan langsung ditayangkan setelah usai pelaksanaanya.
"Karena panitia menyediakan layar elektronik untuk pengumuman hasil tes ini, sehingga semuanya bisa menyaksikan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Banjarmasin Safri Azmi menyatakan, ada sebanyak 387 formasi yang diperebutkan dalam tes CPNS tahun 2018 ini.
"Jadi kompetisi untuk meraih kursi sebagai CPNS ini berlangsung sangat ketat, sebab yang melamar sebanyak 5000 orang lebih," paparnya.
Untuk menunjang pelaksanaan tes CPNS ini berjalan hidmat tanpa ada yang mengganggu perhatian peserta, siapapun selain petugas pelaksana tidak diperbolehkan masuk.
"Bahkan bapak wali kota kita memahami sendiri akan aturan itu, beliau melakukan pemantauan di luar saja, yang penting kata beliau pelaksanaanya bisa berjalan lancar, dan tetap menjaga netralitas dan trasparan," ujarnya. (KR-SKR).