Martapura (Antaranews Kalsel) - Tim tuan rumah Martapura FC gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang Persiba Balikpapan dengan skor 1-1 dalam lanjutan pertandingan liga 2 Indonesia di Stadion Demang Lehman Kalimantan Selatan, Selasa.
Pertandingan yang disaksikan ratusan penonton itu berlangsung cukup seru karena tuan rumah wajib menang untuk bisa lolos ke babak delapan besar bersaing dengan tim lainnya dalam liga 2.
Sejak menit awal pertandingan, anak-anak asuh pelatih Frans Sinatra Huwae itu sudah berinisiatif dalam melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan yang merupakan tim dari daratan Kalimantan itu.
Serangan yang dibangun Laskar Sultan Adam, julukan tim Martapura FC berhasil membuahkan hasil pada menit ke-21 melalui gol yang dicetak penyerang Qischil Gandrum Minny hasil kerja sama beberapa rekannya.
Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama karena hanya selang 4 menit kemudian, gol balasan dari pemain Persiba melalui kaki Sandi Septian mengubah kedudukan 1-1 hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pemain Laskar Sultan Adam meningkatkan tempo serangan dan berusaha untuk menguasai jalannya pertandingan agar bisa meraih poin penuh sebagai penentu lolos ke babak selanjutnya.
Meski pun berhasil mendominasi serangan dan menguasai lini tengah lapangan, tetapi serangan gencar yang dibangun tidak membuahkan hasil karena rapatnya pertahanan yang dikawal tim lawan.
Serangan demi serangan yang dibangun tim Laskar Sultan Adam mampu dihalau pemain Persiba dan membuat jalannya laga berlangsung cukup keras dan diwarnai sejumlah pelanggaran di lapangan.
Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga laga usai sehingga membuat tim Martapura FC gagal melaju ke babak delapan besar kompetisi yang diikuti sejumlah tim dari berbagai daerah di Indonesia itu.
Pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae kecewa dengan kepemimpinan wasit saat memimpin laga karena tidak ada mengambil tindakan tegas meski terjadi insiden sehingga merugikan tuan rumah.
"Kami nilai wasitnya kurang tegas karena ada beberapa insiden yang seharusnya diberikan tindakan tetapi dibiarkan. Termasuk pemain lawan sengaja mengulur waktu sama sekali tidak diberi peringatan," ucapnya.
Dikatakan Frans, hasil imbang di kandang sendiri membuat peluang Martapura FC untuk melaju ke babak delapan besar tertutup karena poin penuh yang seharusnya diraih tidak bisa diwujudkan.
"Seandainya menang dan meraih poin penuh, peluang lolos ke babak delapan besar masih cukup terbuka tetapi karena hasilnya imbang maka peluang itu bisa dikatakan pupus atau tertutup," katanya