Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, melatih kelompok masyarakat di "Bumi Bersujud" memproduksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan guna menambah pendapatan masyarakat.
Plt Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin, Kamis mengatakan, pelatihan ini merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman atau MOU yang sebelumnya sudah disepakati antara pemerintah daerah dengan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan terkait pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi.
"Salah satu kerja sama pengembangan pertanian yang sudah disepakati yaitu pembuatan pupuk organik," katanya yang di dampingi Konsultan PUMKM KPW BI Kalsel, Untung Torang.
Sudian menjelaskan, pelatihan pembuatan pupuk organik dilaksanakan pada 4-6 September 2018 agar para peserta benar-benar memahami materi yang disampaikan oleh nara sumber.
Pembuatan pupuk organik tentunya lebih hemat biaya dan bahan baku yang dijadikan media cukup tersedia dan melimpah, seperti jerami, kulit kelapa, batang pohon pisang yang difermentasi.
Selain itu, kotoran hewan ternak juga bisa dijadikan pupuk organik dan keunggulan dari pupuk tersebut dapat digunakan sebagai pencegahan pengendalian hama penyakit pada tanaman.
Menurut Sudian, melimpahnya sumber daya alam yang ada di Tanah Bumbu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan salah satu yang dilakukan yakni mengintegrasikan antara pertanian dengan peternakan.
Melalui program kerjasama BI dengan Pemkab Tanah Bumbu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Salah satu contohnya yaitu pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami yang difermentasi menjadi pakan ternak untuk menekan biyaya operasional pertanian.
"Pemkab Tanah Bumbu menyambut baik dengan adanya pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi di daerah ini yang bekerjasama dengan KPW Bank Indonesia Kalsel. Dalam hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak," tandas Sudian.