Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menawarkan program tiga "S" kepada 23 siswa-siswi asal Banten yang terpilih mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Banjarmasin yang diselenggarakan Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan dan PT Timah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin Rabu mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin memiliki program tiga "S" yang wajib dikenal dan dikunjungi oleh para peserta SMN.
Tiga "S" tersebut yaitu, S pertama adalah sungai. Banjarmasin dikenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai, karena wilayah ibukota Kalimantan Selatan ini, dikeliling oleh sungai-sungai yang menghubungkan antara daerah satu dengan daerah lain.
Sehingga, kata dia, belum ke Banjarmasin namanya, bila pendatang atau wisatawan dari berbagai daerah, belum "terjun" ke sungai untuk menikmati wilayah Banjarmasin melalui wisata yang kini sedang dikembangkan yaitu, susur sungai.
Menurut Totok, berdasarkan sejarah, sungai di Banjarmasin ada dua jenis, yaitu sungai yang sengaja dibuat oleh pemerintah Belanda berupa kanal-kanal yang banyak terdapat di tengah kota Banjarmasin dan sungai alam.
"Kalau ada sungai yang lurus tidak berkelok-kelok, itu berarti sungai buatan. Sehingga bila kanal-kanal yang dibangun mengelilingi kota Banjarmasin tersebut dimanfaatkan untuk sistem transportasi, maka Banjarmasin akan menyerupai Amsterdam," katanya.
Selanjutnya "S" kedua yaitu saserangan, yang merupakan kain khas asal Kalsel, yang aslinya selalu memiliki warna dasar menyolok, yaitu merah, hijau, kuning dan lain-lain. Namun kini perkembangannya, saserangan banyak yang berwarna lembut, walaupun tidak meninggalkan warga khas dasarnya.
"S" ketiga, tambah dia, adalah soto Banjar. Beberapa provinsi di Indonesia memiliki makanan khas berupa soto, seperti ada soto Madura, soto Surabaya, coto makasara dan lainnya, maka di Kalsel ada soto Banjar.
Kuliner khas tersebut, merupakan salah satu kuliner yang cukup terkenal baik di Kalimantan maupun nasional.
"Sehingga sangat rugi, bila wisatawan yang datang ke Banjarmasin, tidak menikmati lezatnya soto Banjar," katanya.
Menurut Totok, kedatangan para peserta SMN di Kota Banjarmasin, bukan hanya menjadi kesempatan bagi para siswa untuk menggali berbagai pengetahuan tentang daerah baru, tetapi juga menjadi kesempatan bagi daerah untuk mempromosikan berbagai potensi dan keindahan wisata, untuk disampaikan kepada publik.
Selain tiga "s" tersebut, Kalimantan Selatan, juga dikenal sebagai daerah, yang memiliki potensi budaya yang cukup beragam dan unik, sehingga akan mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan manca negara.
Guru Teladan asal Banten Retno Siswanto mengatakan, para siswa yang terjaring dalam program SMN merupakan siswa-siswi terpilih yang memiliki berbagai prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional.
Sehingga, pelaksanaan program tersebut, diharapkan akan mampu mempertajam kemampuan dan wawasan para siswa untuk menggali berbagai potensi dan keberagaman Indonesia.
Selain mempelajari potensi ekonomi dan budaya, para peserta SMN juga akan belajar tentang bela negeri dari Korem 101/Antasari Banjarmasin dan pelatihan jurnalistik, pelatihan membuat karya ilmiah dan bedah buku dari LKBN Antara dan Universitas Lambung Mangkurat.
Sebanyak 23 siswa-siswa berprestasi asal Banten yang terpilih dalam program BUMN Hadir untuk Negeri 2018, bakal mempelajari berbagai potensi yang ada di daerah yang kaya sumber daya alam ini.
Sebelumnya, Perum Bulog juga memberangkatkan 23 siswa SMA/SMK berprestasi ke Banten, yang juga telah diterima oleh PT Taspen dengan mengajak melihat berbagai potensi yang ada di daerah tersebut.