Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Objek wisata Pantai Batakan Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, selain menyajikan pemandangan pesisir pantai dengan panorama alam, juga ada legenda Pulau Datu.
Menurut seorang warga Kaspul ditemui, Minggu, di sekitar pantai yang terletak di Kecamatan Panyipatan itu,?mengunjungi Pantai Batakan kurang lengkap jika tak mendatangi Pulau Datu di seberang pantai tersebut.?
"Pengunjung biasanya ramai di hari libur seperti Sabtu dan Ahad. Mereka biasanya datang secara berkelompok atau rombongan dan mengunjungi Pulau Datu yang berada di seberang pantai," ujarnya.
Pulau Datu adalah pulau kecil yang terletak di seberang Pantai Batakan dan dinamakan pulau Datu karena di pulau itu terdapat makam seorang datu (sunan/penyebar agama Islam).
Disebutkan, datu yang makamnya ada di pulau itu dikenal dengan sebutan Datu Pamulutan karena memiliki kegemaran dan keahlian menangkap burung menggunakan pulut atau getah pohon.?
"Datu Pamulutan bukan nama asli beliau tetapi hanya sebutan atau gelar masyarakat karena semasa hidup beliau suka mamulut dengan menggunakan getah untuk berburu unggas atau burung," ungkapnya.?
Menurut cerita warga setempat dahulunya Pulau Datu dan pantai Tanjung Dewa merupakan satu kesatuan, namun karena proses alam Pulau Datu dan pantai Tanjung Dewa atau Pantai Batakan terpisah.
"Pengunjung yang ingin datang atau ziarah ke Pulau Datu harus menggunakan klotok atau perahu bermesin kapasitas sepuluh orang dan biaya yang dikenakan pulang pergi sekitar Rp200 ribu,"?ucapnya.?
Pantai Batakan yang merupakan destinasi wisata andalan Tanah Laut selain menyajikan panorama alam berupa pantai, juga dilengkapi rumah atau penginapan, tempat bermain anak-anak, dan pemondokan wisata.
Fasilitas lain yang tersedia yakni kuda yang bisa ditunggangi dan andong yang ditarik kuda termasuk motor wisata yang bisa disewa untuk menyisir pantai disamping, banana boat mengitari pesisir pantai.?
Lokasi pantai berjarak sekitar 125 kilometer arah sebelah timur dari Kota Banjarmasin dan bisa ditempuh dalam waktu tiga jam menggunakan mobil atau bus maupun sepeda motor menyusuri jalan beraspal.
Tarif masuk ke lokasi pantai yang banyak terdapat permukiman nelayan cukup murah Rp5 ribu per orang. Namun kawasan pantai terkesan kurang terawat karena banyak sampah baik berupa plastik maupun potongan kayu.(KR-YRZ).