Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ipda H Tri Susilo, sosok polisi pencetak Hafiz Quran berhasil meraih penghargaan dari Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana yang diterimanya pada saat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 di halaman Mapolda Kalsel, Senin pagi.
Personel Polres Tabalong itu dinilai berprestasi dalam bidang pembinaan, hingga terpilih bersama lima anggota Polri lainnya sebagai polisi teladan penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.
"Seorang petugas Kepolisian dituntut tidak hanya bagus dalam kinerja yang memang sudah menjadi tugasnya, namun juga tak kalah penting bagaimana kepeduliannya terhadap masyarakat di lingkungan sekitar dan itulah yang dilakukan enam polisi teladan ini," ujar Rachmat Mulyana.
Sementara Tri Susilo mengaku bangga atas reward yang diterimanya dari Kapolda Kalsel. Pria yang kini bertugas sebagai Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan (Kaur Mintu) Satuan Reskrim Polres Tabalong itupun mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada sang Kapolda.
"Tanpa seizin pimpinan, saya tidak mungkin bisa melaksanakan semua kegiatan di luar tugas saya sebagai anggota Polri. Juga saya ucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungan penuh Kapolres dan Wakapolres Tabalong selama ini," tuturnya.
Pa Haji Tri, begitu biasa dia disapa, memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam.
Sosoknya yang hebat membangun sebuah lembaga pendidikan dari nol hingga akhirnya berhasil mewujudkan sekolah Islam dengan sistem full day school, pernah ditulis Kantor Berita Antara yang terbit pada edisi Jumat, 9 Juni 2017 silam berjudul "Ipda Tri Susilo Sosok Polisi Hebat Pencetak Hafiz Quran".
Di bawah Yayasan Hasbunallah Wani’mal Wakil yang di dalamnya mengelola TK, SD, SMP, SMA plus serta Pondok Pesantren Terpadu Nurul Musthofa, Pa Haji Tri sudah banyak mencetak prestasi dari anak didiknya dan keberadaan lembaga pendidikan Islam itu sudah menjadi kebanggaan masyarakat Tabalong sebagai tempat pencetak hafiz Quran.
Saat ini tercatat ada 380 santri dalam sembilan kelas mengikuti pendidikan untuk menghafal Al Quran di Ponpes Nurul Musthofa dari total 900 siswa di sekolah Hasbunallah yang di dalamnya terdapat 42 ruang kelas. Bahkan, sudah ada beberapa santri yang hafal 30 juz Al Quran.