Warga Desa Layuh Kalibaru,Kabupaten Hulu Sungai tengah (HST) Kalimantan Selatan, kini mengembangkan sistem berkebun tumpangsari guna menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan.
 Â
Seperti pengakuan Haji Bidin, Yansyah, dan Hajjah Sari di desa tersebut, Rabui menggarap kebun mereka di Desa Layuh Kalibaru sistem tumpangsari  yang ternyata lebih menghasilkan.
Menurut H Bidin metode tumpangsari diperkenalkan Buurnman VVree Den tahun 1883 . Cara menanam kebun tumpangsaridapat menekan pertumbuhan alang alang dengan menggunakan tanaman sela yangtingginya relatif rendah.
Tanaman yang ditanam dalam tumpangsari adalah bibit unggul,pupukdan pestisida,pemilihan waktu tanam dan pemupukun yang tepat,Tanaman pokokbiasanya berumur 0-2 thn,dengan jarak tanam 2 x 2 m /3 x 3 m.
Terlihat disela sela kebun di desa Hakingkin ini diantarapohon pepaya ,rambutan sebagai tanaman pokok ditanami kacang kedelai,terung.dankacang panjang.
Dijelaskan Yansyah cara bertanam tumpangsari lebihmenguntungkan,hemat dan cepat mendatangkan hasil mengingat tiap jenis tanamanbaik sayur ataupun buah yang ditanam tidak sama waktu antara masa tanam sampaimasa panen.
“Pepaya baru bisa dipanen setelah 8 bulan masa tanam, rambutanjarak waktu antara masa tanam dan masa berbuah 3 tahun baru memetik hasilnya,â€katanya.
Sementara Terung ungu ,terung telur,kacang kedelai dankacang panjang sebagai tanaman sela lebih cepat mendatangkan hasil, Terung ungu dan terung telur dapat dipanen setelah masa tanam dua bulan.
Kacang kedelai berbuah dan dipanen setelah masa tanamduabulan setengah,sedangkan kacang panjang lebih cepat lagi cuma dalamwaktu 45hari saja bisa dipanen.
Ditambahkannya sementara menunggu tanaman lain berbuahmereka sudah bisa memetik hasil dari tanaman lain seperti kacang panjangdulu,baru kemudian terung dan kacang kedelai.
Adapun Haji  Sarimenambahkan hasil kebun mereka di pasarkan ke Pasar Karamat Barabai yangdikenal sebagai pasar agribisnis sebanua anam, dalam pemeliharaan kebun menggunakanpupuk kandang dan pestisida.
Dari penjual Sanah di pasar karamat Barabai diketahui harga terung antar Rp 2.000,- sampai Rp4.000,- per kilo gram, namun tiap hari harga di pasar berubah-rubah tergantungbayaknya buah dan besarnya permintaan.
Lebih lanjut, diterangkan  H Bidin  bibit yang mereka tanam di kebun adalah bibitunggul seperti pepaya Calipornia yang bibitnya ia dapatkan di Jakarta sedangkanRambutan dari jenis Antalagi dan Batok. (Fathurrahman/D)
