Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Direktur Reserse Narkoba (Dir Resnarkoba) Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Firman menjadi delegasi Polri yang mengikuti konferensi internasional bertajuk "1st Global Conference On Illicit Drugs" di Toledo, Spanyol pada 24-26 April 2018.
"Konferensi internasional peredaran gelap Narkoba ini digelar Interpol yang diantaranya membahas strategi Interpol dalam pemberantasan jaringan narkotika internasional," kata Firman kepada Antara melalui sambungan telepon dari Spanyol, Jumat.
Dia mengungkapkan, modus operandi tindak pidana narkotika internasional yang semakin canggih dan beragam, disikapi Interpol dengan menyiapkan diri mendeteksi pergerakan jaringan yang memasok barang haram tersebut ke sejumlah negara tujuan.
"Indonesia termasuk menjadi negara tujuan pemasaran Narkoba, karena penyalahgunaan di negara ini cukup banyak, sehingga berbagai cara dilakukan jaringan untuk memasoknya," beber Firman.
Adapun negara sumber atau keberangkatan peredaran gelap narkotika seperti methamphetamine (sabu-sabu), banyak berasal dari Negara Hongkong dan Cina. Sedangkan ekstasi banyak berasal dari Hongkong, Cina dan Belanda.
"Namun begitu, sindikat jaringan Narkoba ini terus berubah polanya. Bahkan, ekstasi yang kita ungkap terakhir justru dikirim langsung dari Negara Prancis ke Banjarmasin," jelas alumni Akpol 1994 itu.
Sementara itu, tambah Firman, gerak bebas jaringan Narkoba melewati batas wilayah negara sepanjang didukung dokumen keimigrasian, juga menjadi perhatian Interpol. Karena di sisi lain, selama ini kewenangan aparat dibatasi oleh suatu wilayah negara yang berdaulat penuh berdasarkan yurisdiksi hukum yang dimilikinya.
"Pada intinya, masyarakat internasional sepakat bahwa perederan narkotika meresahkan umat manusia dan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga harus diberantas bersama-sama salah satunya melalui peran Interpol yang terus ditingkatkan," pungkasnya.