Kegiatan bersih-bersih sungai Tatas ini dilaksanakan sehari sebelum puncak peringatan hari peduli sampah nasional 2018 yang dipusatkan di menara pandang siring sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Minggu.
Pada aksi tersebut, Wali Kota H Ibnu Sina bersama pejabat Pemkot Banjarmsin, ikut mencebut mengangkat lumpur dan sampah di sungai tersebut secara manual.
"Ini sungai berada di pusat kota, kondisinya sekarang sudah teramat dangkal, kedalaman lumpurnya hingga lutut orang dewasa," ujar Ibnu Sina.
Menurut dia, kegiatan babarasih Sungai Tatas ini merupakan salah satu langkah yang diambil Pemko Banjarmasin, untuk memelihara sungai yang letaknya tepat di jantung kota bermotto Kayuh Baimbai ini.
"Kita memilih Sungai Tatas karena memang ingin membersihkannya, makanya seluruh Satgas, Lurah, Camat, SKPD, termasuk komunitas harus juga ikut membersihkan kawasan ini, dengan catatan ke depannya tetap harus ada perbaikan, sehingga Sungai Tatas yang ada di jantung kota ini betul betul bersih," jelasnya.
Menurut H Ibnu Sina, untuk menjaga dan memelihara sungai di kota ini seluruh komponen masyarakat harus ikut terlibat.
"Kegiatan ini mengisyaratkan seluruh warga kota harus mendukung program bersih-bersih sungai. Tidak ada pilihan lain, tidak ada kata lain, seluruh warga harus terlibat dalam menjaga kebersihan sungai, karena sungai milik kita, sungai urat nadi kehidupan kita. Supan kalau sungai kotor," tegasnya.
Sebab, tuturnya, Banjarmasin sudah bertekad akan menjadi Kota Sungai Terindah di Indonesia, karenanya sungai-sungainya harus diperbaiki dan dibersihkan, setidaknya ada sekitar 120 sungai di daerah ini yang masih aktif.