Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Summer Course Program 2017 mengangkat topik "Minning Closure And Forest Rehabilitation In Ex Minning Areas: Mitigation Of Ecological Impact".
Sejumlah mahasiswa asing yang hadir pun diperkenalkan bagaimana pengelolaan tambang yang ada di Kalimantan Selatan dengan segala permasalahannya.
"Cara awal untuk melakukan kegiatan pertambangan dan bagaimana cara untuk melakukan reklamasi lahan bekas tambang, semua kami kupas habis," kata salah satu pemateri Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin, Rabu.
Yudi Firmanul Arifin yang juga Wakil Rektor IV ULM itu menambahkan, Summer Course Program 2017 dilaksanakan dari 29 Oktober hingga 6 November 2017.
Adapum mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari Negara Malaysia serta Negara Libya. Sementara untuk wilayah Indonesia diikuti oleh mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Kalimantan.
Kepala UPT Layanan Internasional ULM Arief Budiman mengatakan, program ini dilakukan guna menarik mahasiswa asing untuk datang ke ULM dengan memberikan sebuah topik serta program-program yang ditawarkan kepada mahasiswa tersebut.
Selain itu, kegiatan yang dibiayai oleh Kemenristekdikti itu juga dapat membuat popularitas ULM di mata partner asing juga meningkat.
Rektor ULM Prof H Sutarto Hadi saat membuka acara di Aula Fakultas Teknik ULM di Banjarbaru mengaku pihaknya terus merancang kegiatan yang diikuti mahasiswa internasional. Hal itu merupakan salah satu langkah menuju internasionalisasi ULM.
"Kita bisa menjual program-program yang bagus serta bermanfaat dan bisa diikuti oleh mahasiswa di berbagai negara, terlebih lagi topik yang diberikan memang merupakan bidang ilmu unggulan yang dimiliki ULM," tandasnya.
Para peserta Summer Course Program 2017 juga diajak mengunjungi destinasi wisata yang ada di Banjarmasin sebagai upaya mempromosikan potensi wisata serta melakukan kunjungan ke perusahaan tambang batubara yaitu PT Adaro Indonesia dan juga PT Jorong Barutama.