Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Seorang panitia Kongres Sungai III Mohammad Ary menyebutkan dalam KSI III ini sebagai tuan rumah di Banjarmasin maka sudah saatnya keberadaan Sungai Barito dan Martapura diketengahkan ke forum KSI untuk lebih diperhatikan.
Mengingat kedua sungai tersebut sangat vital bagi masyarakat Kalimantan, Khususnya Kalimantan Selatan, dan keberadaanya sekarang sudah memprihatikan, baik segi sidementasinya, pencemarannya,
dan persoalan lain yang mengancam keberadaan sungai tersebut, kata Ketua 2 Bidang Acara Mohammad Ary, saat rapat pelno persiapan penyelanggaraan KSI III di Banjarmasin, Kamis.
Makanya dalam KSI yang dijadwalkan berlangsung 1-4 November yang bakal dihadiri sekitar 2000 orang ini diharapkan muncul berbagai rekomendasi atau deklarasi yang intinya bagaimana menyelamatkan sungai yang ada di wilayah ini, tambahnya.
Mengenai KSI III yang diharapkan dibuka Presiden Joko Widodo itu, menurut Mohammad Ary yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) Banjarmasin itu,. silahkan bagi siapa saja mengutarakan kepentingan mereka terhadap sungai dan berbagai permasalahannya.
Bagi Pemerintah Pusat dan Legislatif menyampaikan Kebijakan dan pandangan politik terhadap upaya penyelamatan dan pelestarian sumber daya air.
Bagi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota silahkan juga memaparkan kerja nyata capaian kinerja penyelamatan dan pengelolaan sungai yg tertuang dalam RPJMD dan sejumlah aksi yang sudah dan akan dilakukan
Bagi PTN dan PTS memaparkan hasil kajian ilmiah pakar/akademisi pembuktian kinerja TDPT dan kepeduliannya
Bagi LSM internasional/nasional ini wahana memaparkan hasil kajian dan pandangannya, bagi pengusaha silahkan memaparkan tanggung jawab sosial dan lingkungannya, pengalaman praktis serta kepedulian (Ambapers Tol Sungai, pertambangan, perkebunan, perkayuan, PDAM, PD-PAL, dll)
Kemudian bagi komunitas ini wadah berbagi pandangan dan pengalaman praktis karya baktinya.
"Ini ajang kontribusi pemikiran, penyampaian aspirasi dan partisipasi masyarakat bagi, tokoh agama, pengguna sungai (petani, nelayan, pariwisata, masyarakat pinggiran sungai, dll)" tambahnya .
Melihat KSI I dan II sebelumya maka pada KSI III ini maka hendaknya sudah bersifat implementatif sebagai tindaklanjut kongres sebelumnya, sarat dengan muatan pesan, serta maksud dan tujuan yang relevan dengan kondisi lingkungan dan budaya pulau-pulau besar Indonesia yaitu Kalimantan, Sumatera dan Papua yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan DAS dan sungai-sungai di pulau Jawa.
Karena ekosistem dan kondisi DAS-nya sangat memprihatinkan, salah satu alternatif tema KSI III, misalnya “sinergi konservasi sumberdaya air untuk keberlangsungan peradaban dan kelestarian budaya sungaiâ€.
Menindaklanjuti KSI II sebelumnya yang bertema “Konsolidasi kerja tata kelola sumber daya air, sungai dan kawasan." tambahnya.
Sementara tema KSI III adalah kerja bersama untuk konservasi sumber daya air sebagai beranda depan kejayaan maritim Indonesia.
Rapat tersebut dipimpin Ketua Umum Paniia KSI III, Syaipul Adhar yang dihadiri oleh panitia yang membidangi masing-masing kepanitiaan.