Kuala Pembuang, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menjadikan penangkaran tukik atau anak penyu yang berada di kawasan Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir sebagai salah satu daya tarik bagi wisata di kabupaten tersebut.
"Penangkaran tukik ini adalah salah satu potensi yang dapat menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Seruyan," kata Bupati Seruyan, Sudarsono di Kuala Pembuang, Senin.
Dikatakan, Pemkab Seruyan telah melakukan pembicaraan dengan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) tentang rencana pengembangan penangkaran penyu sebagai lokasi tujuan wisata terbuka untuk umum beserta sejumlah kegiatan konservasi bagi wisatawan yang berkunjung seperti pelepasan tukik.
"Kita sudah ada pembicaraan dengan TNTP selaku pengelola penangkaran penyu, dan mereka setuju dengan rencana pengembangan penangkaran penyu sebagai detinasi wisata," katanya.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemkab Seruyan tinggal menyediakan akses jalan menuju penangkaran penyu yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Kuala Pembuang.
"Saat ini untuk menuju penangkaran penyu memang tidak mudah, artinya sebelum kita promosikan sebagai objek wisata, harus dipastikan dulu aksesnya berapa lama, lewat mana dan menggunakan apa. Kalau ini belum dipastikan maka kita belum berani mempromosikan itu sebagai objek wisata," katanya.
Sementara, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Wilayah II Kuala Pembuang, Budi Suriansyah mengatakan, Desa Sungai Perlu merupakan salah satu desa di Seruyan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi ekowisata atau ekoturisme.
Desa yang dikenal sebagai kampung nelayan di pesisir selatan Seruyan ini memiliki alam yang tergolong masih asri dengan pemandangan yang indah, mulai dari pantai, sungai hingga hutan.
"Penangkaran penyu sisik ini kalau benar-benar kita kelola dengan optimal, maka akan memberikan daya tarik dan ciri khas tersendiri bagi Seruyan, karena daerah lain di Kalteng belum ada yang melakukan penangkaran penyu," katanya./f