“Keridaan Allah adalah segalanya bagi seorang Muslim. Karenanya, apapun kedudukan seseorang tanpa rida Allah SWT akan menjadi sia-sia,” ujar Tuan Guru Suhupul dalam khutbah Jumat di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Ustadz Aspani: Tayamum jadi pengganti mandi wajib saat tak ada air
Beliau menekankan, setiap Muslim hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan keridaan Allah dalam setiap amal dan perbuatan.
Saat khutbah, Tuan Guru yang sudah separuh baya itu mencontohkan kisah Rabi’ah al-Adawiyah, seorang perempuan sufi yang dikenal karena ketulusan cintanya kepada Allah SWT.
“Rabi’ah pernah berkata, jika ibadahku karena takut neraka, maka dekatkanlah. Jika karena menginginkan surga, jauhkanlah. Tetapi jika karena ridha-Mu, masukkanlah aku ke dalam surga,” ucapnya menirukan syair sang sufi.
Ia kemudian mengajak jamaah merenung, “Mampukah kita berkata seperti Rabi’ah al-Adawiyah? Yang terpenting, marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk meraih rida Allah dan jangan pernah berputus asa".
Baca juga: Ulama Kalsel ingatkan umat jangan anggap enteng korupsi
Dalam khutbahnya, Tuan Guru Suhupul juga mengutip sejumlah ayat Al-Qur’an, di antaranya Surah Al-Ankabut (Laba-laba) ayat 29, serta mengisahkan kehidupan sahabat Rasulullah SAW seperti Abu Dzar Al-Ghifari yang dikenal zuhud dan istikamah dalam mencari keridaan Allah.
Sebaliknya, ia mencontohkan tokoh yang tidak mendapatkan rida Allah, seperti Karun yang ditenggelamkan bersama hartanya, serta Firaun yang binasa di laut akibat kesombongan dan kekuasaannya.
“Banyak contoh orang yang tidak mendapat rida Allah SWT. Kehidupan dan kematian mereka menjadi pelajaran bagi kita semua,” tutup Tuan Guru Suhupul Amri.
Pada pelaksanaan Shalat Jumat di Masjid Raya Sabilal Muhtadin kali ini, turut hadir Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Anggoro Eko Cahyo yang berada di shaf terdepan berdampingan dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan H. M Tambrin, yang juga Ketua Badan Pengelola masjid raya tersebut.
Baca juga: Ustaz Aspani sebut bertanya sebagai obat kebodohan

