Tanjung (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, membekali petugas Bursa Kerja Khusus (BKK) terkait mekanisme pelayanan antarkerja hingga memperluas jaringan kerjasama.
Pelaksana Tugas Kadisnaker Tabalong Hady Ismanto mengatakan petugas BKK perlu dibekali kemampuan teknis dalam pelaksanaan fungsi antarkerja, pemanfaatan aplikasi ketenagakerjaan serta adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja.
"Bimtek bagi petugas BKK sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan profesionalitas petugas antarkerja di satuan pendidikan menengah kejuruan atau institusi lainnya," jelas Hady di Tabalong, Rabu.
Baca juga: Dinas Tenaga Kerja Tabalong bekali pelaku UMKM pelatihan produktivitas
Selain itu mereka lebih memahami pengelolaan data pencari kerja serta strategi memperluas jejaring kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Disnaker Tabalong juga berkomitmen meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah dan dunia industri agar penempatan tenaga kerja dapat berjalan efektif dan efisien.
Dengan BKK yang aktif dan profesional diharapkan angka pengangguran terbuka di "Bumi Saraba Kawa'" ini dapat terus ditekan serta membuka lebih banyak peluang kerja bagi para lulusan SMK.
Wakil Bupati Tabalong Habib Muhammad Taufani Alkaf mengatakan kesiapan pada pencari kerja sangat penting baik hard skill (kemampuan teknis) maupun soft skillnya berupa hubungan interpersonal yang vital untuk kolaborasi yang efektif.
Baca juga: Disnaker Tabalong ajak pelaku usaha cetak SDM siap pakaI
"Persaingan dunia kerja makin ketat karena itu pencari kerja selain punya hard skill juga penting memiliki soft skill," jelas Habib Taufani.
Pemkab Tabalong juga menghimbau dunia usaha bisa memprioritaskan para pencari kerja lokal khususnya non skill.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Disnaker Provinsi Kalsel Indah Fajarwati (Kabid Rembinaan, Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja) dan Sumanto (Pengantar Kerja Ahli Muda) dengan materi mencakup penyuluhan dan bimbingan jabatan.
